Kamis 06 Jun 2024 12:20 WIB

Bio Farma Didorong Cari Formula Perbaiki Performa

Holding harus mendorong inovasi dalam penelitian dan pengembangan produk.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Friska Yolandha
Logo PT Bio Farma
Foto: biofarma.co.id
Logo PT Bio Farma

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Amin AK mengatakan holding BUMN farmasi harus mengevaluasi portofolio produk di setiap anak usaha. Amin mendorong PT Bio Farma (Persero) selaku induk holding fokus pada produk yang memiliki permintaan tinggi dan margin keuntungan yang baik. 

"Jika perlu hentikan produk yang kurang menguntungkan atau mengubah strategi pemasaran," ujar Amin saat dihubungi Republika.co.id di Jakarta, Rabu (5/6/2024).

Baca Juga

Amin mengatakan Bio perlu meningkatkan efisiensi operasional di seluruh anggotanya yang melibatkan pengelolaan rantai pasokan, produksi, distribusi, dan manajemen persediaan. Menurut Amin, penggunaan teknologi dan otomatisasi juga dapat membantu mengurangi biaya operasional.

"Holding harus mendorong inovasi dalam penelitian dan pengembangan produk. Investasi dalam riset obat-obatan baru, teknologi farmasi, dan terapi inovatif akan membantu meningkatkan daya saing," ucap Amin. 

Menurut Amin, evaluasi dan restrukturisasi utang perusahaan akan membantu mengurangi beban keuangan dan memperbaiki likuiditas. Selain itu, holding perlu memperluas pasar dan mencari peluang di luar negeri.

Amin meyakini ekspansi ke pasar global dapat membantu mengurangi ketergantungan pada pasar domestik. Amin mengatakan holding juga harus memastikan transparansi dalam pelaporan keuangan dan manajemen. 

"Akuntabilitas yang kuat akan membangun kepercayaan investor dan pemangku kepentingan," sambung Amin. 

Amin menyampaikan anggota holding BUMN farmasi seperti PT Kimia Farma dan PT Indofarma pun harus mampu mengoptimalisasi proses transaksi digital untuk salesman dan afiliasi salesman dengan penggunaan sistem Software Defined Storage (SDS) yang fokus pada prinsipal, serta penetapan KPI yang terukur akan membantu meningkatkan efisiensi. Amin menilai BUMN farmasi harus memperkuat pengimplementasian teknologi dari hulu hingga hilir. 

"Ini melibatkan bantuan LKPP, marketplace B2B khusus farmasi dan alat kesehatan (Medbiz), serta aplikasi layanan penanganan pasien kecelakaan lalu lintas (JR-Care)," kata Amin. 

Menurut Amin, BUMN farmasi dapat mengoptimalkan anggaran belanja negara pada sektor pasar pemerintah yang terkait dengan kesehatan nasional, baik secara preventif maupun kuratif. Amin menyampaikan BUMN farmasi dapat menjalin kerja sama strategis dengan pihak lain, termasuk lembaga investasi dan organisasi kesehatan, untuk memperkuat pelayanan kesehatan di Indonesia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement