Kamis 06 Jun 2024 15:20 WIB

Upaya Daerah Kendalikan Harga Bahan Pokok Jelang Idul Adha

Pemerintah daerah mengantisipasi kenaikan harga sejumlah bahan pokok jelang Idul Adha

Red: Erdy Nasrul
Ilustrasi operasi pasar untuk menekan kenaikan harga bahan pokok jelang Idul Adha.
Foto: Edi Yusuf/Republika
Ilustrasi operasi pasar untuk menekan kenaikan harga bahan pokok jelang Idul Adha.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Menjelang Idul Adha, harga sejumlah bahan pokok diperkirakan semakin naik seperti cabai dan beras. Untuk mengatasi hal tersebut, sejumlah pemerintah daerah melakukan upaya strategis mengantisipasi kenaikan harga sejumlah bahan pokok.

Pemerintah Kabupaten Solok, Sumatera Barat mengadakan bazar atau pasar murah untuk mengendalikan harga kebutuhan pokok masyarakat menjelang Hari Raya Idul Adha 1445 Hijriah.

Baca Juga

Staf Ahli Bupati Solok Eva Nasri di Solok, Kamis, mengatakan, kegiatan tersebut dilaksanakan guna untuk menstabilkan harga bahan pokok di Kabupaten Solok agar selalu dalam target standar yang telah ditentukan.

"Selain itu, kegiatan pasar murah tersebut juga bertujuan agar tidak terjadi inflasi," katanya.

Pihaknya berharap kegiatan itu dapat memberikan manfaat secara maksimal bagi masyarakat Kabupaten Solok, khususnya di Kecamatan X Koto Diatas yang menjadi lokasi bazar.

Menurut dia, jenis bahan pokok yang disediakan di pasar murah berlokasi di Kecamatan X Koto Diatas itu terdiri dari Beras IR-42, beras SPHP medium, telur, minyak goreng, gula pasir dan kebutuhan pokok lainnya.

"Kami dari Pemkab Solok sangat antusias dengan kegiatan ini agar masyarakat Kabupaten Solok juga bisa terbantu dari segi harga yang disediakan oleh penjual," ucap dia.

Selain itu, kegiatan tersebut juga bertujuan untuk membantu masyarakat guna persiapan menyambut Hari Raya Idul Adha 1445 Hijriah.

"Kami berharap agar masyarakat bisa mendapatkan sembako atau bahan pokok yang harganya murah serta terjangkau," kata Eva Nasri.

Kegiatan serupa akan terus dilakukan dengan tujuan untuk stabilisasi harga dan membantu masyarakat, khususnya di Kabupaten Solok.

"Ke depannya pemerintah akan lebih tanggap terhadap fluktuasi harga pangan pokok dengan turun langsung untuk stabilisasi harga, sehingga gejolak harga yang tinggi tidak sampai terjadi," katanya.

Sebelumnya, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Solok juga telah melakukan operasi gabungan ke sejumlah pasar tradisional sebagai upaya untuk menekan inflasi di daerah itu.

Bandarlampung

Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Lampung menyatakan untutk menjaga stabilitas harga pangan menjelang Idul Adha 1445 Hijriah, pihaknya akan melaksanakan operasi pasar di daerah ini.

"Untuk menjaga stabilitas harga pangan, pemerintah daerah melalui dinas tetap melaksanakan operasi pasar, guna membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pokok," ujar Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Lampung Evie Fatmawaty saat dihubungi di Bandarlampung, Kamis. 

Ia mengatakan pelaksanaan operasi pasar itu, juga bertujuan untuk menjaga ketersediaan dan stabilitas harga bahan pokok menjelang Hari Raya Idul Adha 1445 Hijriah, sekaligus bersamaan dengan momen tahun ajaran baru sekolah yang biasanya mengakibatkan beberapa bahan pokok akan mengalami sedikit kenaikan harga.

"Operasi pasar ini akan dilaksanakan secara merata ke seluruh kabupaten dan kota di Provinsi Lampung tanpa terkecuali," katanya. 

Dia menjelaskan untuk komoditas yang akan dilakukan operasi pasar, yaitu komoditas beras yang berasal dari pengelolaan BUMD Lampung Wahana Raharja dengan harga jual Rp54.500 per lima kilogram.

"Kemudian komoditas tepung terigu yang akan dijual dengan harga Rp8 ribu per kilogram, gula pasir Rp15 ribu per kilogram, minyak goreng Rp12.500 per liter. Kemudian komoditas bawang merah Rp40 ribu per kilogram, bawang putih Rp30 ribu per kilogram, dan telur ayam ras Rp25 ribu per kilogram," ujar dia lagi. 

Ia melanjutkan berdasarkan rapat inflasi yang telah dilakukan secara rutin tiap minggu, kondisi ekonomi di Provinsi Lampung dalam kondisi cukup baik.

"Hasil rapat inflasi kemarin, Provinsi Lampung dalam kondisi baik. Dimana kondisi inflasi provinsi dan kota pada April 2024 bila dilihat tahun per tahun, inflasi Provinsi Lampung sebesar 3,29 persen," ujarnya lagi. 

Kemudian untuk pengkategorian inflasi per kabupaten se-Indonesia, Kabupaten Lampung Timur berada di urutan 10 kabupaten dengan inflasi tertinggi, dengan capaian inflasi sebesar 5,12 persen. Dan untuk kategori kota se-Indonesia, Kota Bandarlampung masuk dalam 10 kota dengan inflasi terendah yaitu sebesar 2,39 persen.

Pasar Murah di Ciamis

Pemerintah Kabupaten Ciamis, Jawa Barat menggelar operasi pasar murah (OPM) guna membantu masyarakat mendapatkan komoditas pangan murah sekaligus upaya mengendalikan harga di pasaran menjelang Hari Raya Idul Adha 1445 Hijriyah.

 

Lihat halaman berikutnya >>>

 

 

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

  • Sangat tertarik
  • Cukup tertarik
  • Kurang tertarik
  • Tidak tertarik
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement