Ahad 13 Dec 2015 07:00 WIB

Dari Benteng Belanda ke Istiqlal

Masjid Istiqlal
Foto: www.masjidistiqlal.or.id
Masjid Istiqlal

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Alwi Shahab

Inilah masjid yang paling monumental dan terbesar di Asia Tenggara. Istiqlal berarti 'Merdeka', melambangkan kemerdekaan dan kejayaan bangsa Indonesia setelah berhasil membebaskan diri dari belenggu penjajahan.

Presiden Sukarno sengaja memilih membangun masjid ini di atas puing-puing bekas benteng Belanda yang luasnya 9,9 hektare. Benteng Belanda atau Citadel itu terletak di Wilhelmina Park.

Dahulu di tengah Istiqlal terdapat Monumen Michiels, untuk menghormati Mayor Jenderal Andreas Victor Michiels, komandan militer Belanda di Sumatra Barat. Ia meninggal karena menderita luka parah oleh para pejuang kemerdekaan saat memimpin ekspedisi menghadapi pemberontakan di Bali (25 Mei 1849). Lambang kolonial ini dihancurkan setelah kemerdekaan.

Sedangkan nama Wilhelmina Park diganti menjadi Taman Wijayakusuma, Jalan Pintu Air, Jakarta Pusat. Pembangunan Masjid Istiqlal dicetuskan Menteri Agama KH Wahid Hasyim (ayah Gus Dur) dan H Anwar Tjokroaminoto (putra HOS Tjokroaminoto) bersama tokoh Islam lainnya pada 1950, beberapa bulan setelah penyerahan kedaulatan.

Begitu kokohnya benteng ini, saat diruntuhkan dengan dinamit oleh Korps Zeni AD, perlu waktu satu setengah tahun. Selama bulan Ramadhan, ribuan jamaah dapat menikmati buka puasa bersama di Masjid Istiqlal, yang pangannya merupakan sumbangan dari para dermawan.

Setiap Jumat tidak kurang dari 25 ribu jamaah shalat di masjid megah ini. Sedangkan di Hari Raya Idul Fitri, diperkirakan jamaah membeludak mencapai lebih dari 200 ribu orang. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, para menteri, dan korps diplomatik akan Shalat Ied di masjid kebanggaan rakyat Indonesia.

Masjid Istiqlal terdiri atas beberapa bangunan. Seperti, gedung induk berukuran 100 X 100 m (satu ha), merupakan bangunan pokok dan di sekelilingnya terdapat lima lantai. Total luas bangunan induk 36.980 meter persegi atau hampir empat hektare.

Di atas gedung induk dibuat kubah yang berbentuk kerangka polihedron, yang terbungkus konstruksi betuh bertulang. Di puncaknya, terdapat lambang 'Bulan Bintang' terbuat dari baja tahan karat.

Masjid dengan menara setinggi 6.666 sentimeter atau hampir 70 meter itu merupakan landmark Ibu Kota RI. Ketika bandara di Kemayoran dan kemudian di Halim Perdanakusuma, saat pesawat hendak mendarat, para penumpang akan menikmati dua monumen raksasa: Monas dan Masjid Istiqlal.

Menara Istiqlal dibuat berlubang-lubang, terbuat dari baja tahan karat, dan di puncaknya terdapat menara setinggi 30 meter. Kegiatan ta'mir Masjid Istiqlal meliputi bidang peribadatan, ibadah sosial, publikasi dan dakwah, pendidikan dan latihan, serta studi dan kemasyarakatan.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement