Senin 01 Feb 2016 07:00 WIB

Mengenang Benteng Belanda di Harmoni

Benteng Risjwijk di Harmoni
Foto: Arsip Nasional
Benteng Risjwijk di Harmoni

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Alwi Shahab

Sebuah benteng yang dilukis Johannes Rach pada 1770 terlihat di sebelah kiri yang telah dibangun hanya beberapa saat setelah VOC menaklukkan Jayakarta (1619). Letaknya kira-kira hanya sekitar beberapa meter dari Bank Tabungan Negara (BTN) di Jalan Gajah Mada yang merupakan bagian dari kawasan Harmoni.

Tepatnya letak benteng ini sekarang di sudut Sekretariat Negara (samping Istana Negara) dan gedung BTN. Benteng ini kemudian diberi nama 'Jaga Monyet'. Nama itu sampai sekarang masih menjadi sebutan kawasan ini, meskipun nama jalannya telah diganti menjadi Jalan Surjopranoto.

Saya yakin, tidak banyak yang mengenal nama ini, yang diberi kehormatan  menggantikan nama Jalan Jaga Monyet yang menurut sejarahnya nama ini telah berusia lebih 250 tahun. Dinamakan demikian karena para soldadoe yang menjaga benteng itu lebih banyak menghadapi monyet daripada musuh yang datang untuk menyerang.

Kawasan ini juga disebut Harmoni, karena pada 1808 Gubernur Jenderal Daendels membangun rumah bola sekaligus tempat pelesiran petinggi Belanda dan istrinya (meener) dan (mevrouw).

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement