REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Alwi Shahab
Foto 1930-an memperlihatkan pasukan Nederlands Indies Civil Administration (NICA) tengah berbaris saat mengadakan apel siaga di Waterlooplein (kini Lapangan Banteng).
Sampai awal 1950-an, warga Jakarta masih menyebut lapangan ini Waterlooplein yang mereka tidak sadari merupakan ejekan Belanda terhadap kekalahan Napoleon Bonaparte di Waterloo, Belgia.
Peristiwa kekalahan Napoleon dari bala tentara Inggris terjadi pada 18 Juni 1815 saat Pulau Jawa berada di bawah kekuasaan Inggris (Letnan Gubernur Jenderal Sir Thomas Raffles). Padahal, lapangan nomor dua terbesar setelah Koningsplain (Monas) ini dibangun Gubernur Jenderal Marsekal Daendels (1808-1811).
Daendels merupakan anak revolusi Prancis dan menjadi gubernur jenderal berkat pengangkatan Lodewijk Bonaparte, adik Napoleon, saat jadi raja Belanda. Tidak heran nama Waterlooplein merupakan monumen kekalahan Napoleon.