REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Alwi Shahab
Saya teringat persepakbolaan di Indonesia medio 1950-an. Stadion Gelora Bung Karno di Senayan belum ada. Masih jadi tempat tinggal warga Betawi yang sebagian bekerja di industri perumahan batik.
Pusat kegiatan olahraga ketika itu di Ikada (kini Monas). Baik kompetisi lokal, antarkota, dan saat kedatangan kesebelasan asing, khususnya dari Eropa.
Ketika itu Ramang menjadi 'goal getter' PSSI. Didampingi Djamiat Dagkar (Persija) dan Te San Liong (Persebaya), pemain PSM Makassar ini yang pernah berprofesi sebagai kenek bus dan tukang becak. Kala itu ia sukses menaikkan pamor Indonesia di persepakbolaan Asia.
Pada 1963, dalam PSSI Far Eastern Tour di Manila menang 8-0 terhadap tuan rumah. Di Hong Kong, yang ketika itu memiliki regu-regu terkuat di Asia, PSSI menggasak Hong Kong Selected 4-2 dan Hong Kong All Chinese 6-0. Dari 26 gol dan PSSI hanya kemasukan enam gol, 19 gol berasal dari kaki Ramang.