REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Alwi Shahab
Pada 1962, Presiden Sukarno menandatangi surat keputusan hukuman mati terhadap pemimpin DI/TII Kartosuwiryo yang melakukan pemberontakan di Jawa Barat. Ada kisah mengharukan sebelum Bung Karno meneken surat hukuman mati untuk sahabatnya tersebut.
Eksekusi itu bahkan sempat tertunda selama tiga bulan karena Bung Karno enggan menandatangani surat tersebut. Sebab, tanpa tanda tangan Sukarno, hukuman mati terhadap Kartosuwiryo takkan pernah dilakukan.
Penulis Solichin Salam dalam bukunya, Soekarno-Hatta, pernah bertanya kepada Bung Karno, “Apakah Bapak pernah menjatuhkan hukuman mati terhadap seseorang?” Bung Karno menjawab, “Pernah. Itu pun hanya sekali dan dengan hati yang berat.”
Yang dimaksudkan adalah ketika ia menandatangani surat keputusan mati untuk Kartosuwiryo, saudara seperguruannya.