REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Alwi Shahab
Pemberitaan soal kesurupan di media massa sudah sering kita dengar. Seperti pada akhir akhir Maret 2006 silam, ramai memberitakan peristiwa kesurupan massal yang terjadi di sejumlah tempat berlainan.
Diawali di pabrik perusahaan rokok keretek Bentoel di Malang. Tidak tanggung-tanggung, 30 karyawannya sampai harus diangkut ke poliklinik. Sehari sebelumnya, tujuh siswa SMPN 2, Natang, Jawa Tengah, juga kesurupan.
Pada 21 Maret 2006 kesurupan massal juga menimpa 30 siswa SMA PGRI 2 Banjarmasin. Jumlah itu masih terbilang kecil, karena sepekan sebelumnya 110 siswa kesurupan di Yogyakarta. Rupanya "roh halus" tidak mau berhenti melakukan aksinya. Setelah Yogya, kasus serupa menyusul di Surabaya dan Bogor yang juga berlangsung secara massal.
Bagi orang Betawi, kesurupan bukan hal baru. Sudah sejak zaman baheula. Karena itu, tidak mengherankan bila kampung-kampung memiliki orang yang pandai menanganinya, tanpa perlu harus ke dokter.