Senin 25 Apr 2016 07:00 WIB

Kemang Ternyata Dulunya Tempat 'Jin Buang Oplet'

  Suasana panggung dalam acara Festival Palang Pintu yang digelar di sepanjang Jalan Kemang Raya, Jakarta Selatan, Sabtu (7/6).  (Foto : Raisan Al Farisi)
Suasana panggung dalam acara Festival Palang Pintu yang digelar di sepanjang Jalan Kemang Raya, Jakarta Selatan, Sabtu (7/6). (Foto : Raisan Al Farisi)

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Alwi Shahab

Saban tahun, Festival Jalan Kemang atau Festival Palang Pintu digelar untuk memeriahkan HUT DKI Jakarta. Festival yang dipadati pengunjung sepanjang satu kilometer di Jalan Raya Kemang, Jakarta Selatan, dipadati jualan berbagai makanan dan minuman khas Betawi; kerak telor, kue talam, dan bir pletok.

Bir pletok adalah minuman Betawi tempo dulu. Tidak ubahnya sirup yang dicampur rempah-rempah.

Kemang saat ini merupakan satu dari sekian kawasan elite di Ibu Kota. Padahal, pada 1960-an Kemang tidak tercantum dalam peta Jakarta.

Kemang tak lebih dari sebuah desa di Kelurahan Bangka. Tidak mengherankan jika ketika pada 1960-an, wartawan Antara M Nahar, pindah ke Kemang, ia diolok kawan-kawannya.

"Ngapain lu tinggal di tempat jin buang oplet," begitu bunyi salah satu olok-olok itu.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement