Ikatan Jan Con dengan tanah leluhurnya masih diperkokoh lagi oleh kenyataan bahwa ia adalah pemasok tenaga kerja dari daratan Cina ke Batavia. Mereka yang akan dipekerjakan sebagai kuli dan tenaga kasar didatangkan dengan jung-jung Cina ke Batavia.
Leonard Blusse, dalam bukunya ‘Persekutuan Aneh,’ menyebutkan, tenaga kerja dari Cina itu digunakan untuk menambah kawanan budak yang dikerahkan VOC untuk menggali saluran dan membangun kubu-kubu pertahanan di Batavia.
Ia juga mempekerjakan para kuli Cina ini pada perusahaan penebangan kayu dan perkebunan gula. Kala itu, di sekitar Jakarta memang banyak produksi kayu dan industri. Konon, hasil kayu jati dari Batavia sangat tersohor, yang kini dapat ditelusuri dengan adanya nama-nama tempat, seperti Jatiwaringan, Kramatjati, Jatibunder, dan masih banyak lagi.
Waktu itu, menurut Leonard Blusse, perdagangan kayu merupakan usaha yang sangat berbahaya. Karena, sering mendapat serangan dari gerilyawan Banten yang tidak pernah berhenti mengusik kompeni.