Jumat 07 Jun 2024 01:00 WIB

Alasan Sutradara Bikin Film Vina Sebelum Tujuh Hari, Ada Sisi Supranatural

Sutradara tak menyangka film Vina bakal viral.

Rep: Fauzi Ridwan/ Red: Muhammad Hafil
Poster film horor Vina: Sebelum 7 Hari. Film Vina: Sebelum 7 Hari yang mengangkat cerita tentang korban kekerasan korban geng motor berhasil menarik 335.812 penonton pada hari pertama penayangannya.
Foto: Dok. Dee Company
Poster film horor Vina: Sebelum 7 Hari. Film Vina: Sebelum 7 Hari yang mengangkat cerita tentang korban kekerasan korban geng motor berhasil menarik 335.812 penonton pada hari pertama penayangannya.

REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG--Anggy Umbara sutradara Film Vina Sebelum 7 hari telah rampung menjalani pemeriksaan di Gedung Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jabar, Kamis (6/6/2024) malam. Ia memenuhi panggilan penyidik untuk diperiksa bersama produser film.

Seusai menjalani pemeriksaan, Anggy mengatakan alasannya membuat film Vina sebelum 7 hari karena ditawari oleh produser Dheeraj Kalwani. Dalam kasus tersebut, ia melihat sisi supranatural sehingga laik untuk di difilmkan.

Baca Juga

"Awalnya saya ditawari produser kira-kira kasus ini kalau difilmkan bagaimana? Saya bilang menarik banget karena ada sisi supranatural dari dalam kasus. Belum pernah kejadian di mana-mana dan ini banyak pesan yang bisa diambil dari sini," ujar dia, Kamis (6/6/2024).

Ia mengaku hal tersebut yang membuat menarik untuk difilmkan. Selain itu, produser sendiri telah memiliki izin untuk membuat film tersebut dilanjutkan oleh development dan syuting.

Anggy mengatakan film yang bercerita tentang Vina sebelum tujuh hari menyangkut peristiwa yang terjadi tahun 2016 silam atau pascapembunuhan. Ia pun menegaskan tidak masuk ke ranah proses hukum.

"Jadi kita ceritain semua apa yang terjadi keluarga dalam tujuh hati itu, jadi kita gak sampai ke kasusnya kita bahas," ungkap dia.

Ia menyebut pihaknya ingin mengetahui apa yang terjadi di keluarga korban dan mengangkat sisi family values. Dengan kondisi film Vina sebelum 7 hari yang membeludak, Anggy mengaku tidak menyangka bahwa film tersebut bakal viral dan menghebohkan. 

"Biasa kita bikin film gak ada ekspektasi apa-apa kalau meledak alhamdulillah apapun yang terjadi harus hadapi tapi alhamdulilah banyak manfaatnya," ungkap dia.

Ia berharap kasus tersebut segera selesai. Anggy menambahkan tidak terlalu mengetahui terkait royalti yang diberikan ke keluarga. Namun, ia memperkirakan sudah didapati perjanjian khusus antara keluarga dengan produser terkait kompensasi kesejahteraan. 

"Itu produser, memang ada perjanjian khusus keluarga dan produser ada kompensasi kesejahteraan di depan dan belakang," kata dia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement