Jumat 07 Jun 2024 13:35 WIB

Fortinet Ungkap Adanya Eksploitasi Celah Keamanan Industri Baru oleh Penyerang Siber

eksploitasi yang baru teridentifikasi di seluruh industri keamanan siber.

Red: Gilang Akbar Prambadi
Hacker (Ilustrasi)
Foto: Flickr
Hacker (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Fortinet baru-baru ini mengumumkan penerbitan Laporan Lanskap Ancaman Global Semester II 2023 FortiGuard Labs. Laporan semitahunan terbaru ini memberikan gambaran tentang lanskap ancaman aktif dan menyoroti tren dari Juli hingga Desember 2023, termasuk analisis kecepatan penyerang siber (cyberattack) dalam memanfaatkan eksploitasi yang baru teridentifikasi di seluruh industri keamanan siber serta peningkatan serangan ransomware dan wiper yang menyasar sektor industri dan teknologi operasional (OT).

Wakil Menteri Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia, Nezar Patria yang menjadi keynote speaker pada kegiatan tersebut menekankan pentingnya peningkatan langkah-langkah keamanan siber Indonesia di tengah adopsi teknologi digital yang cepat. Laporan terbaru Fortinet Threat Landscape menunjukkan bahwa pelaku serangan siber sekarang mengeksploitasi kerentanan baru 43% lebih cepat dibandingkan paruh pertama tahun 2023.

Baca Juga

Untuk mengatasi tantangan yang semakin meningkat ini, Nezar Patria menyoroti peran inovatif AI generatif dalam meningkatkan postur keamanan siber dan ketahanan operasional nasional.

"Dengan memanfaatkan teknologi AI, kita dapat secara proaktif mengantisipasi dan mengurangi potensi ancaman siber. Ada juga seruan untuk upaya terus-menerus dalam meningkatkan kesadaran publik dan mengembangkan kemampuan individu dalam mencegah serangan siber," ujarnya, dikutip pada Jumat (7/5/2024).