Sebuah laporan CNN pekan lalu menemukan bahwa jenis bom yang sama, GBU 39 buatan AS, digunakan oleh Israel dalam serangan Israel di kamp pengungsi di Rafah, kota paling selatan di Gaza.
Serangan tersebut, menewaskan sedikitnya 45 orang dan melukai lebih dari 200 orang. Serangan itu menimbulkan gelombang protes dan kemarahan di seluruh dunia setelah muncul video para korban. Salah satu adegan menunjukkan bagaiman kondisi tubuh korban hangus dan seorang anak yang ikut terbunuh tanpa kepala.
GBU-39 adalah bom presisi tinggi yang dirancang untuk menyerang sasaran titik penting yang strategis. Selama beberapa bulan terakhir, kelompok hak asasi manusia Amnesty International mendokumentasikan beberapa kasus di mana pasukan Israel menggunakan senjata yang dipasok AS untuk membunuh warga sipil Palestina.
Pemerintahan Biden awal tahun ini menentukan apakah senjata yang dipasok ke Israel melanggar hukum internasional ataukah tidak.