Jumat 07 Jun 2024 14:21 WIB

Ini Bom Presisi Buatan AS yang Dipakai Israel untuk Hancurkan Kamp Pengungsi Gaza

Pecahan dua bom berdiameter kecil GBU-39 diduga merupakan buatan AS.

Red: Teguh Firmansyah
Warga Palestina menyaksikan dampak serangan Israel terhadap sekolah milik PBB yang menewaskan puluhan orang di kamp pengungsi Nusseirat di Jalur Gaza, Kamis, 6 Juni 2024
Foto:

Josep Borrell, pemimpin kebijakan luar negeri Uni Eropa, menuntut penyelidikan atas serangan Israel terhadap sekolah yang dioperasikan PBB di Gaza, yang menewaskan sedikitnya 40 orang, termasuk sembilan wanita dan 14 anak-anak itu.

Borrell menulis di X bahwa laporan dari Gaza menunjukkan “kekerasan dan penderitaan masih menjadi satu-satunya kenyataan bagi ratusan ribu warga sipil tak berdosa,” dan menyerukan agar insiden tersebut “diinvestigasi secara independen, sejalan dengan sidang Mahkamah Internasional (ICJ) yang terakhir."

Philippe Lazzarini, komisaris jenderal Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA), menulis di X bahwa serangan Israel terjadi tanpa peringatan sebelumnya di sekolah UNRWA yang menjadi tempat perlindungan. “Menyerang, menargetkan, atau menggunakan gedung-gedung PBB untuk tujuan militer merupakan tindakan yang secara terang-terangan mengabaikan hukum Humaniter Internasional,” ujarnya.