Jumat 07 Jun 2024 14:40 WIB

Cuaca Bandung Dingin, BMKG Ungkap Ini Penyebabnya

Saat ini wilayah Bandung Raya sudah memasuki akhir masa peralihan dari pancaroba

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Arie Lukihardianti
Petugas melakukan penghitungan cahaya matahari menggunakan alat Campbell stock di halaman Kantor BMKG Bandung, Bandung
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Petugas melakukan penghitungan cahaya matahari menggunakan alat Campbell stock di halaman Kantor BMKG Bandung, Bandung

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG----Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan cuaca dingin yang terjadi di Kota Bandung beberapa hari terakhir terjadi karena tutupan awan yang berkurang signifikan. Suhu cuaca minimum di Kota Bandung berkisar 19 hingga 22 derajat celcius.

"Suhu minimum di Bandung Raya diantara 19 -22 derajat celcius. Suhu maksimum di Bandung Raya diantara 29-33 derajat celcius hal ini disebabkan karena tutupan awan yang berkurang secara signifikan," ujar Kepala BMKG Bandung Teguh Rahayu, Jumat (7/6/2024).

Baca Juga

Ia menuturkan saat ini wilayah Bandung Raya sudah memasuki akhir masa peralihan dari pancaroba ke musim kemarau. Kondisi itu ditandai angin barat sudah melemah dan angin timur yang mulai masuk.

"Masih adanya pertumbuhan awan-awan rendahyang dapat tumbuh menjadi awan awan berpotensi hujan dengan intensitas ringan hingga lebat," kata dia.

Kondisi tersebut, kata dia, dapat disertai petir serta kilat dan angin kencang dalam skala lokal dengan durasi yang singkat. Sedangkan sebagian wilayah Jawa Barat sudah memasuki awal musim kemarau dan sebagian masih dalam masa peralihan (lancaroba) dari musim hujan ke musim kemarau.

"Awal mulai musim kemarau di wilayah Jawa Barat diprediksi terjadi pada April dan Mei dimulai dari Jawa Barat bagian utara ( Bekasi, Karawang, Subang, Cirebon, Indramayu, Majalengka, Kuningan) hingga Juni di sebagian besar wilayah Jawa Barat," kata dia.

Sedangkan, ia mengatakan awal musim kemarau di wilayah Bandung Raya diprediksi terjadi pada pekan kedua dan ketiga Juni. Ia mengimbau masyarakat waspada terhadap potensi dampak cuaca buruk yang terjadi pada masa peralihan (pancaroba) dari musim hujan ke musim kemarau.

"Bagi yang sedang beraktivitas di luar ruangan apabila terjadi hujan disertai petir dan angin kencang untuk menepi dan berlindung di tempat yang aman," katanya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement