Selasa 25 Jan 2022 07:33 WIB

Ini Penyebab Enam Orang Meninggal Dunia di Laga Kamerun Vs Komoros

Para korban meninggal karena terinjak-injak setelah berdesak-desakan masuk stadion.

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Endro Yuwanto
Suporter Piala Afrika 2021/ilustrasi. Setidaknya enam orang dilaporkan meninggal dunia karena berdesak-desakan masuk stadion sebelum laga babak 16 besar Piala Afrika 2021, antara tim tuan rumah, Kamerun, kontra Komoros, Selasa (25/1/2022) dini hari WIB.
Suporter Piala Afrika 2021/ilustrasi. Setidaknya enam orang dilaporkan meninggal dunia karena berdesak-desakan masuk stadion sebelum laga babak 16 besar Piala Afrika 2021, antara tim tuan rumah, Kamerun, kontra Komoros, Selasa (25/1/2022) dini hari WIB.

REPUBLIKA.CO.ID, YAOUNDE -- Setidaknya enam orang dilaporkan meninggal dunia sebelum laga babak 16 besar Piala Afrika 2021, antara tim tuan rumah, Kamerun, kontra Komoros, Selasa (25/1/2022) dini hari WIB. Enam orang itu diketahui tutup usia lantaran terinjak-injak usai berdesak-desakan saat berusaha masuk dalam Stadion Olembe, Yaounda.

Insiden ini terjadi saat panitia penyelenggara berusaha menutup pagar pintu masuk ke dalam stadion. Kendati berkapasitas 60 ribu penonton, Stadion Olembe hanya diperkenankan diisi 80 persen kapasitas maksimal akibat kebijakan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 atau sekitar 48 ribu penonton.

Baca Juga

Namun, sekitar 50 ribu penonton, yang didominasi oleh pendukung tim tuan rumah, dikabarkan berusaha untuk memasuki stadion agar bisa menyaksikan langsung aksi dari Tim Indomitables Lions. Selain menyebabkan enam orang meninggal dunia, insiden desak-desakan di pintu masuk stadion ini juga membuat 40 orang dilaporkan mengalami cedera.

Para korban yang mengalami cedera langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat, Rumah Sakit Messassi.

''Beberapa korban mengalami cedera yang cukup parah. Sehingga, kami harus merujuk ke rumah sakit lain,'' ujar salah satu perawat, Olinga Prudence, seperti dikutip Associated Press (AP), Selasa (25/1/2020) dini hari WIB.

Kendati begitu, Gubernur wilayah Kamerun Tengah, Naseri Paul Biya, menyebut, jumlah korban, baik korban meninggal dunia ataupun luka parah, akibat insiden tersebut masih memiliki kemungkinan untuk bertambah. ''Hingga saat ini, kami masih belum bisa memastikan jumlah korban secara pasti dari insiden itu,'' ujar Biya.

Meski diwarnai insiden desak-desakan dan kekacauan, laga Kamerun kontra Komoros tetap digelar. The Indomitables Lions pun berhasil menyingkirkan tim debutan di fase gugur Piala Afrika tersebut, dengan skor, 2-1.

Kamerun melangkah ke babak perempat final lewat dua gol, yang masing-masing dicetak Toko Ekambi dan Vincent Aboubakar. Sementara gol balasan Komoros dicetak oleh Youssouf M'Changama. Federasi Sepak Bola Afrika (CAF) pun menegaskan akan langsung melakukan investigasi terkait insiden ini.

CAF akan terus berkoordinasi dengan Pemerintah Kamerun dengan panitia lokal soal penyebab insiden ini. Selain itu, Presiden CAF, Patrice Motsepe, juga telah meminta Sekretaris Jenderal CAF, Veron Mosengo-Omba, untuk mengunjungi suporter yang mengalami luka di rumah sakit.

''CAF saat ini tengah melaukan investigasi dan berusaha mendapatkan detail soal apa yang terjadi dalam insiden tersebut,'' tulis pernyataan resmi CAF seperti dilansir AP.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement