Jumat 07 Jun 2024 16:34 WIB

Lawan Perubahan Iklim dari Piring, Cara Sederhana Ini Bantu Selamatkan Bumi

Perubahan iklim tidak bisa dicegah tapi dapat diperlambat.

Red: Qommarria Rostanti
Sampah makanan (ilustrasi). Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk membantu menyelamatkan bumi adalah dengan mengadopsi pola makan berkelanjutan.
Foto: www.freepik.com
Sampah makanan (ilustrasi). Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk membantu menyelamatkan bumi adalah dengan mengadopsi pola makan berkelanjutan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menurut Food and Agriculture Organisation (FAO), sepertiga gas rumah kaca global berasal dari sistem pangan dunia, dihitung mulai dari produksi, pengemasan, distribusi, hingga limbah. Agar bumi tidak semakin panas, seluruh penduduk dunia perlu ikut bertanggung jawab untuk menurunkan tingkat emisi gas rumah kaca, yang menjadi penyebab terjadinya pemanasan global dan perubahan iklim. Apa yang kini bisa kita lakukan?

CEO dan Co-Founder Food Sustainesia Jaqualine Wijaya mengatakan,  perubahan iklim sudah tidak bisa dicegah karena sekarang sudah terjadi namun masih bisa sama-sama memperlambat laju perubahan iklim tersebut. "Langkah yang bisa dilakukan adalah mengadopsi pola makan berkelanjutan, termasuk memilih bahan pangan yang juga berkelanjutan. Pola makan berkelanjutan perlu dipandang secara holistik, tidak bisa dilihat dari satu aspek saja, melainkan dari banyak aspek, termasuk lingkungan, kesehatan, sosial, dan ekonomi,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Jumat (7/6/2024).

Baca Juga

Founder Males Nyampah, Gema, berpendapat, proses produksi pangan sebaiknya tidak membebani generasi sekarang dan generasi yang akan datang, baik secara sosial, ekonomi, dan lingkungan. “Kita perlu memikirkan asal atau sumber bahan pangannya, kandungan gizinya, baru kemudian memikirkan limbah dari bahan pangan tersebut,” kata dia.

Food waste atau sampah makanan menjadi salah satu concern utama Males Nyampah. Karena itu, Males Nyampah kerap mengunggah konten tentang mengurangi sampah makanan, termasuk cara menyimpan makanan agar lebih awet, pentingnya membeli bahan makanan lokal dan musiman, ajakan membeli roti diskonan, juga ajakan untuk berhenti membuang sampah makanan ke tempat pembuangan akhir (TPA) karena bisa mempercepat perubahan iklim.