Jumat 07 Jun 2024 17:39 WIB

Operasional Bus Shalawat Dihentikan Sementara Mulai 11 Juni

450 unit bus shalawat melayani jamaah haji Indonesia di Makkah.

Bus shalawat yang melayani jamaah haji Indonesia di Makkah, Rabu (22/5/2024).
Foto: Republika/Muhyiddin
Bus shalawat yang melayani jamaah haji Indonesia di Makkah, Rabu (22/5/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Operasional bus shalawat yang selama ini melayani jamaah calon haji Indonesia di Makkah akan dihentikan sementara dan difokuskan untuk layanan jamaah saat puncak haji.

"Menjelang puncak perhajian itu memang dihentikan sementara, karena bus-bus itu akan ditarik. Seluruhnya akan digunakan untuk layanan shuttle Armina, mulai dari Makkah, Arafah, Muzdalifah, Mina dan ke Makkah," ujar Kasie Layanan Transportasi Daker Makkah, Syarif Rahman, di Makkah, Jumat.

Baca Juga

Syarif menjelaskan sejauh ini ada 450 bus shalawat yang dikerahkan untuk melayani jamaah. Menurut dia, bus shalawat melayani 22 rute untuk mengantarkan jamaah dari hotel ke Masjidil Haram untuk melaksanakan umrah ataupun shalat lima waktu.

Jelang Armuzna, layanan bus shalawat tersebut akan berhenti beroperasi pada 5 Dzulhijjah 1445 H atau 11 Juni 2024 pada 12.00 Waktu Arab Saudi (WAS).

"Bus shalawat itu akan berhenti pada tanggal 5 Dzulhijjah. Jadi dua hari sebelum pelaksanaan wukuf menjelang Armina, yaitu tanggal 8 Dzulhijjah. Karena jamaah itu didorong ke Arafah mulai tanggal 8," kata Syarief.

Setelah puncak haji di Armuzna berakhir, kata dia, bus shalawat akan kembali beroperasi melayani jamaah yang akan melaksanakan thawaf ifadah, thawaf wada, maupun shalat lima waktu di Masjidil Haram.

Bus shalawat akan kembali beroperasi lagi melayani jamaah ke Masjidil Haram pada 14 Dzulhijjah 1445 H atau 20 Juni 2024 pukul 00.30 WAS.

Selain disiapkan untuk melayani jamaah di Armuzna, operasional bus shalawat tersebut dihentikan sementara agar jamaah bisa menyiapkan diri secara fisik.

"Supaya jamaah juga memahami supaya mereka banyak istirahat di tempat akomodasi untuk menyiapkan diri secara fisik mental dan kesehatan menuju puncak haji," kata Syarif.

Ia mengimbau kepada jamaah calon haji Indonesia agar tidak bolak-balik ke Masjidil Haram untuk melaksanakan ibadah umrah sunnah atau ibadah sunah lainnya. Jamaah disarankan untuk fokus beribadah di hotel saja.

"Mudah-mudahan dengan demikian, seluruh jamaah bisa mengikuti seluruh rangkaian puncak haji dengan lancar," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement