REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi VI DPR Amin AK mengapresiasi kinerja Erick Thohir selama menjadi Menteri BUMN. Amin menyampaikan Erick berhasil mampu meningkatkan setoran dividen BUMN kepada negara setiap tahunnya.
"Kami memberi apresiasi atas kinerja Kementerian BUMN khususnya dari setoran dividen 2023 yang meningkat pesat dibanding 2022. Itu indikator sederhana yang menunjukkan kinerja sangat baik," ujar Amin saat rapat kerja dengan Menteri BUMN Erick Thohir di Gedung DPR, Jakarta, Jumat (7/6/2024).
Selain dividen, Amin mengatakan jumlah penyertaan modal negara (PMN) kepada BUMN pun mengalami penurunan pada 2023 dibandingkan PMN 2022. Amin menyebut mayoritas PMN pun sejatinya digunakan BUMN untuk menjalani penugasan pemerintah.
Politisi PKS itu menilai Erick juga mampu membenahi persoalan BUMN yang sudah berlangsung lama. Bahkan, tak sedikit yang akhirnya dibawa ke ranah hukum.
"Kami mengapresiasi banyaknya warisan masalah di BUMN yang masuk ke ranah hukum, ini sebuah hal yang baik, walau kalau masyarakat tidak membaca secara detail, ini kok kesannya BUMN banyak masalah," ucap Amin.
Amin mengatakan kasus yang terjadi di BUMN saat ini merupakan kasus yang sudah lama terjadi. Oleh karena itu, Amin mengapresiasi langkah Erick yang mampu mengurai satu per satu kasus yang disebut banyak merugikan negara.
"90 persen masalah saya kira sudah terjadi sejak dulu, sebelum Pak Erick menjabat, baik itu Jiwasraya, Asabri, Garuda, dana pensiun, Timah, dan Antam," lanjut Amin.
Amin berharap Erick tetap membuat keputusan strategis meski masa jabatannya hanya tersisa tinggal empat bulan. Amin menilai berbagai keputusan strategis Erick dapat menjadi fondasi besar dalam tata kelola BUMN ke depan.
"Di masa yang singkat ini, Pak Erick bisa mengambil keputusan-keputusan strategis, saya sih berharap dari hati nurani, jujur, semoga Pak Erick bisa jadi Menteri BUMN lagi, kalau jadi Menko minimal penggantinya Pak Tiko lah," kata Amin.