Shusha, Azerbaijan - Fauzul Azhim, Ketua NYC Indonesia Cabang Turki dipilih oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) sebagai delegasi resmi untuk mewakili Indonesia dalam acara Shusha OIC Youth Capital 2024, 3-6 Juni 2024. Dalam pidatonya, Fauzul menekankan pentingnya peran pemuda dalam menciptakan perdamaian dunia dengan mengedepankan nilai-nilai Pancasila.
Acara yang mengusung tema turut dihadiri oleh Menteri Pemuda dan Olahraga Azerbaijan Mr. Farid Gayebov, Kepala Staf Presiden Azerbaijan Mr. Hamid Nasibov, Deputi Kemenpora Azerbaijan Ms. Indira Hajiyeva, Anggota Dewan Azerbaijan Mr. Shahin Ismayilov, Ketua Pemuda dan Olahra OKI Mr. Boubakari Maiga, Presiden ICYF Mr. Taha Ayhan dan beberapa pejabat lainnya.
Disisi lain NYC Indonesia juga turut mengirimkan delegasinya yang langsung dihadiri oleh Ketua NYC Indonesia Pusat Tantan Taufiq Lubis, beserta jajaran Hatta Fitra, Hafiz M. Farras, Rizka Afif yang secara keseluruhan delegasi Indonesia dihadiri oleh lima orang.
Menteri Pemuda dan Olahraga Azerbaijan Mr. Farid Gayibov memberikan sambutan hangat kepada para delegasi yang hadir dari 36 negara anggota Organisasi Kerjasama Islam (OKI).
"Karabagh adalah wilayah yang baru saja mendapatkan kebebasannya setelah melalui konflik berkepanjangan yang mana saat ini sudah bisa dikunjungi dan dinikmati keindahannya" Sambut Menteri Farid
Dalam acara yang bertemakan "Dialog Pemuda Islam untuk Perdamaian dan Keharmonisan" Fauzul Azhim dengan tegas dan penuh semangat, mengajak seluruh pemuda yang hadir untuk mengadopsi nilai-nilai Pancasila sebagai landasan dalam mempromosikan perdamaian dan persatuan global.
"Dalam Pancasila, terdapat lima sila yang menjadi dasar kuat untuk membangun harmoni dan kedamaian, baik di tingkat nasional maupun internasional," ujar Fauzul. "Sila pertama, Ketuhanan yang Maha Esa, mengajarkan kita untuk saling menghormati keyakinan masing-masing. Sila kedua, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, mendorong kita untuk memperlakukan sesama dengan keadilan dan kebijaksanaan."
Fauzul juga menekankan pentingnya Sila Ketiga, Persatuan Indonesia, sebagai cermin bahwa keberagaman dapat menjadi kekuatan dalam membangun perdamaian. "Dengan bersatu, kita bisa mengatasi perbedaan dan bersama-sama menghadapi tantangan global," katanya.
Menteri Pemuda dan Olahraga Azerbaijan apresiasi pidato Fauzul yang penuh inspirasi dan berharap nilai-nilai Pancasila dapat menjadi contoh bagi negara-negara lain dalam memupuk semangat kepemudaan dan perdamaian.
Acara Shusha OIC Youth Capital ini menjadi momentum penting bagi para pemuda dari negara-negara anggota OKI untuk berbagi ide dan inisiatif dalam menciptakan dunia yang lebih damai dan bersatu. Kehadiran Fauzul Azhim sebagai perwakilan Indonesia tidak hanya menunjukkan komitmen Kemenpora dalam mempromosikan nilai-nilai kebangsaan, tetapi juga memperkuat hubungan bilateral antara Indonesia dan Azerbaijan serta negara-negara anggota OKI lainnya.
Dengan semangat Pancasila dan UUD 1945, Fauzul Azhim menutup pidatonya dengan menyatakan konsistensi keberpihakan Indonesia dalam mendukung Palestina.
"Sejalan dengan upaya kita untuk mewujudkan perdamaian dunia, Indonesia tetap teguh dalam mendukung rakyat Palestina. Kami mendesak masyarakat internasional untuk mendukung Palestina, memperjuangkan hak-hak mereka, dan berupaya mewujudkan perdamaian yang adil dan abadi" pungkasnya .
Fauzul juga menyatakan rasa terima kasihnya kepada Kemenpora atas kepercayaan yang diberikan kepadanya. "Ini adalah kesempatan emas untuk membawa suara pemuda Indonesia ke forum internasional. Saya berharap dapat belajar banyak dari delegasi lainnya dan membawa pulang pengetahuan serta inspirasi yang bisa diaplikasikan untuk kemajuan pemuda di Indonesia," ujarnya.