Jumat 07 Jun 2024 22:45 WIB
Laporan dari Makkah Arab Saudi

Jelang Puncak Haji, Bus Sholawat akan Berhenti Sementara Layani Jamaah Haji

Sejauh ini ada 450 bus sholawat yang dikerahkan untuk melayani jamaah.

Rep: Muhyiddin/ Red: Erdy Nasrul
Layanan Bus Sholawat
Foto: dok. Jamaah SOC 10
Layanan Bus Sholawat

REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Menjelang pelaksanaan puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna), bus sholawat yang selama ini melayani jamaah haji di Makkah akan diberhentikan sementara. Semua bus sholawat itu akan difokuskan untuk layanan jamaah di Armuzna.

"Menjelang puncak perhajian itu memang diberhentikan sementara, karena bus-bus itu akan ditarik. Selurunya akan digunakan untuk layanan shuttle Armina, mulai dari Makkah, Arafah, Muzdalifah, Mina dan ke Makkah," ujar Kasie Layanan Transportasi Daker Makkah, Syarif Rahman di Kantor Daker Makkah, Jumat (7/6/2024).  

Baca Juga

Sejauh ini ada 450 bus sholawat yang dikerahkan untuk melayani jamaah. Menurut dia, bus sholawat melayani 22 rute untuk mengantarkan jamaah dari hotel ke Masjidil Haram untuk melaksanakan umrah ataupun sholat lima waktu.

 

Namun, layanan bus sholawat tersebut akan berakhir smeentara pada 5 Dzulhijjah 1445 H atau 11 Juni 2024 pada 12.00 Waktu Arab Saudi (WAS). "Bus sholawat itu akan berhenti pada tanggal 5 Dzulhijjah. Jadi dua hari sebelum pelaksanaaan wukuf menjelang Armina, yaitu tanggal 8 Dzulhijjah. Karena jamaah itu didorong ke Arafah mulai tanggal 8," ucap Syarief. 

 

Setelah puncak haji di Armuzna berakhir, tambah dia, bus sholawat itu akan kembali beroperasi melayani jamaah yang akan melaksanakan thawaf ifadah, thawaf wada, maupun sholat lima waktu di Masjidil Haram. 

Menurut dia, bus sholawat akan kembali beroperasi lagi melayani jamaah ke Masjidil Haram pada 14 Dzulhijjah 1445 H atau 20 Juni 2024 pukul 00.30 WAS. 

Selain disiapkan untuk melayani jamaah di Armuzna, tambah dia, bus sholawat itu diberhentikan sementara agar jamaah bisa menyiapkan diri secara fisik. 

"Supaya jamaah juga memahami supaya mereka banyak istirahat di tempat akomodasi untuk menyiapkan diri secara fisik mental dan kesehatan menuju puncak haji," kata Syarif.

Dia pun mengimbau kepada jamaah haji Indonesia agar tidak bolak-balik ke Masjidil Haram untuk melaksanakan ibadah umrah sunnah atau ibadah sunah lainnya. Jamaah disarankan untuk fokus beribadah di hotel saja.

"Mudah-mudahan dengan demikian, seluruh jamaah bisa mengikuti seluruh rangkaian puncak haji dengan lancar," jelas Syarif. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement