REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta (UTA ’45 Jakarta) menggelar Acara Pelantikan dan Pengambilan Sumpah Apoteker Angkatan ke-48 Fakultas Farmasi yang berlangsung di Gedung Kelapa Gading Sport Club, Jakarta Utara, Kamis (6/6/2024). Dalam pelantikan periode ini, Fakultas Farmasi Prodi Apoteker melantik 234 Apoteker.
Pelantikan dan pengambilan sumpah dihadiri jajaran Rektorat dan Yayasan UTA’45 Jakarta terdiri dari Rektor UTA ’45 Jakarta J.Rajes Khana, Ketua Dewan Pembina YPT 17 Agustus 1945 Jakarta, Rudyono Darsono, Ketua Yayasan YPT 17 Agustus 1945 Jakarta, Bambang Sulistomo, Warek I yang juga Pj. Dekan Fakultas Farmasi UTA ’45 Jakarta Prof DianaLaila Ramatilla, serta Prof Yandi Syukri selaku council APTFI, Gunawan, Dewan Pengawas Yayasan YPT 17 Agustus 1945 Jakarta, Ganang Soedirman. Pengambilan Sumpah Apoteker dibuka oleh Prof Diana Laila Ramatillah, dan dilanjutkan dengan sumpah yang disaksikan dari masing-masing tokoh agama.
Kaprodi Fakultas Farmasi Farisa Luthfiana menyampaikan sambutan bahwa saat ini Program Studi Profesi Apoteker UTA’45 Jakarta melakukan sumpah pada 234 Apoteker baru di angkatan ke-48. Apoteker baru tersebut telah melewati praktik kerja apoteker di berbagai instansi dan rumah sakit.
Perwakilan apoteker baru, Veisy Dianty Lengkey, menyampaikan mulai saat ini dirinya membawa tanggung jawab baru. Momen ini, kata dia, merupakan hasil dari perjuangan awal masuk sampai hari ini, mulai dari mengikuti OSCE sampai UKAI.
"Pesan untuk angkatan ke-48, perjuangan hingga saat ini dari waktu dan material sudah dikorbankan dan harus memberikan membawa manfaat. Sumpah Apoteker merupakan komitmen dalam menjalankan misi dengan integritas dan dedikasi. Mengemban tugas ini perlu nilai etika dalam profesi dengan pelayanan yang setara bagi masyarakat," katanya dalam siaran pers, Sabtu (8/6/2024).
Dekan Fakultas Farmasi Prof Diana Laila Ramatillah memberikan sambutan bahwa lulusan apoteker ke-48 UTA’45 Jakarta dapat kebermanfaatan ilmu bagi sesama, pembelajaran yang sudah dilalui membentuk seorang menjadi pribadi yang mampu berkontribusi bagi masyarakat. Lulusan apoteker siap untuk mengikuti serkom agar mendapatkan STR. Para lulusan jangan ragu pada potensi yg sudah diperoleh untuk diterapkan pada dunia industry. Selain itu harus mampu beradaptasi pada kompleksitas masalah serta bertanggung jawab.
Rektor UTA’45 Jakarta, Rajes Khana, menyampaikan pesan agar lulusan harus mengabdi pada negara. Kampus UTA’45 Jakarta dibangun dengan perjuangan hingga hari ini. Mahasiswa Apoteker berasal dari Sabang sampai Merauke, harus mampu menjadi pengusaha, khususnya dalam bidang obat di daerahnya. Meraih sukses menjadi berkat dengan menjaga gelar dan nama baik alumni. Rektor juga mengharapkan semoga akreditasi prodi ke depan menjadi unggul dengan partisipasi alumni, dan lulusan saat ini menjadi Apoteker yang sejati dengan peduli dan mampu melayani masyarakat di seluruh penjuru negeri.
Ketua Yayasan Perguruan Tinggi 17 Agustus 1945 Jakarta, Bambang Sulistomo menyatakan bahwa UTA’45 Jakarta berkontribusi dalam menciptakan tenaga apoteker untuk membangun bangsa. Para apoteker saat ini memiliki kebebasan dalam akses pendidikan karena kemerdekaan yang sudah diraih. Apoteker harus mampu memanfaatkan ketersediaan resources sebagai obat, serta pentingnya penelitian dan pengabdian Masyarakat dalam Kesehatan.
Ketua Dewan Pembina Yayasan Perguruan Tinggi 17 Agustus 1945 Jakarta, Rudyono Darsono, menyatakan prodi Apoteker UTA’45 Jakarta berhasil menghasilkan 92 persen lulusan uji kompetensi, dan Apoteker lulusan UTA’45 Jakarta harus menjadi professional yang didasari oleh kode etik dan perundangan-undangan. Perjuangan UTA’45 Jakarta menjaga potensi apoteker, dengan pengembangan Fakultas Farmasi yang memilki 3 Guru besar dan 6 Doktor sehingga meningkatkan kualitas.
"Kelulusan ini merupakan kebanggaan bagi siapapun yang mendukung keapotekeran, khususnya orang tua. Lulusan Apoteker merupakan wujud dari peningkatan kualitas dalam keluarga. Apoteker dari UTA’45 Jakarta merupakan pilihan terbaik karena merupakan 20 persen dari total keseluruhan yang berhasil lolos dalam saringan pendaftaran. UTA’45 Jakarta menjamin kualitas apoteker dapat dipertanggungjawabkan," ungkap Rudyono.
Rudyono berharap lulusan ini agar kembali ke daerah untuk membangun daerahnya masing-masing. "Di Indonesia masih banyak daerah-daerah tertinggal dan terpencil yang membutuhkan ketersediaan Apoteker, seperti di wilayah Indonesia Timur," ungkap Rudyono.
Dikatakan Rudyono, Fakultas Farmasi UTA’45 Jakarta merupakan salah satu Fakultas Farmasi dan apoteker terbaik di Indonesia, karena memiliki fasilitas laboratorium yang baik dan TOGA dengan tanaman herbal. Harapannya dapat terus berkembang. “Indonesia sehat adalah impian kita untuk menuju Indonesia yang berkualitas, jadi usahakan membangun daerah masing-masing," ujarnya.
Ketua Kolegium Ilmu Farmasi Indonesia, Prof Keri Lestari menyampaikan bahwa Yayasan Perguruan Tinggi 17 Agustus 1945 Jakarta sudah membenahi kampus menjadi lebih baik. Apresiasi perjuangan kampus dalam menyediakam fasilitas pembelajaran yang berkualitas, kreatif, inovatif dan daya juang menuju kampus unggul.