Sabtu 08 Jun 2024 07:40 WIB

Jangan Sampai Keliru, Begini Cara Identifikasi Hewan yang Sehat untuk Kurban

Selain sebelum pemotongan, pemeriksaan hewan setelah pemotongan juga diperlukan.

Red: Israr Itah
Petugas Suku Dinas ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian Jakarta Selatan memeriksa kesehatan hewan kurban di Cilandak, Jakarta, Rabu (5/6/2024). Pemeriksaan tersebut untuk menjamin kesehatan hewan kurban yang dijual di Jakarta terbebas dari penyakit mulut dan kuku (PMK) dan Lumpy Skin Diseases (LSD) menjelang Hari Raya Idul Adha 1444 Hijriah.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Petugas Suku Dinas ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian Jakarta Selatan memeriksa kesehatan hewan kurban di Cilandak, Jakarta, Rabu (5/6/2024). Pemeriksaan tersebut untuk menjamin kesehatan hewan kurban yang dijual di Jakarta terbebas dari penyakit mulut dan kuku (PMK) dan Lumpy Skin Diseases (LSD) menjelang Hari Raya Idul Adha 1444 Hijriah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hari Raya Idul Adha akan tiba sekitar sepekan lagi. Mayoritas umat Muslim di seluruh dunia, termasuk Indonesia, akan menyisihkan sebahagian hartanya untuk berkurban entah kambing, domba, atau sapi.

Islam telah menetapkan sejumlah syarat agar hewan layak dikurbankan. Salah satunya dalam kondisi sehat sehingga tidak membahayakan orang yang mengonsumsi dagingnya.

Baca Juga

Dokter hewan lulusan Universitas Airlangga Lucky Diba G. memberikan sejumlah kiat dalam memilih hewan kurban, baik sapi maupun kambing yang sehat. Mulai dari pemeriksaan sebelum pemotongan hingga setelah pemotongan hewan kurban itu.

“Lakukan pemeriksaan antemortem atau sebelum pemotongan. Tujuannya agar dapat memastikan hewan dalam keadaan cukup istirahat, menghindari pemotongan hewan yang sakit (penyakit menular dan zoonosis), dan sebagai bahan informasi untuk keperluan pemeriksaan postmortem (setelah pemotongan),” kata Lucky saat dihubungi Antara di Jakarta, Jumat (7/6/2024).