Sabtu 08 Jun 2024 09:00 WIB

Maurizio Sarri Sesali Keputusan Tinggalkan Chelsea karena Homesick

Sarri merasa seharusnya bertahan lebih lama melatih Chelsea ketimbang mudk ke Italia.

Mantan pelatih Lazio yang sebelumnya pernah melatih Napoli, Chelsea, dan Juventus, Maurizio Sarri
Foto: EPA-EFE/RONALD WITTEK
Mantan pelatih Lazio yang sebelumnya pernah melatih Napoli, Chelsea, dan Juventus, Maurizio Sarri

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Maurizio Sarri menyesali keputusannya pada masa lalu dengan meninggalkan Chelsea setelah hanya semusim melatih klub kaya Inggris itu. Sarri menyebut itu sebagai kesalahan paling mendasar dalam kariernya. Namun kerinduan akan Italia terlalu kuat untuk menahannya lebih lama di Inggris.

Pelatih berusia 65 tahun itu saat ini sedang menganggur, setelah mengundurkan diri dari Lazio pada pertengahan Maret lalu. Berbicara kepada Sky Sport Italia saat melihat kembali pengalamannya di dunia sepak bola, keputusan tersebut menjadi salah satu sorotannya.

Baca Juga

“Itu adalah kesalahan paling mendasar dalam karier saya,” kata Sarri kepada Sky Sport Italia, dikutip dari Football Italia, Sabtu (8/6/2024).

Menurut Sarri, ia memiliki semua yang diperlukan untuk bertahan. Padahal Chelsea adalah klub yang sulit untuk bekerja, di mana pelatih mungkin tidak bisa menyelesaikan musim kedua bila berkinerja buruk pada era pemilik Roman Abramovich.

"Setidaknya saya akan tetap berada dalam situasi Liga Primer secara umum. Kami memiliki perjalanan yang baik di sana, karena musim sebelumnya tim finis di urutan kelima, kemudian kami berada di urutan ketiga di belakang Liverpool dan Manchester City, yang berada di atas semuanya," kenangnya.

"Kami menjuarai Liga Europa dengan 13 kemenangan dan kalah di Final Piala Carabao melalui adu penalti dari Manchester City, setelah menyingkirkan Liverpool dan Tottenham, yang pada tahun itu menembus final Liga Champions," ujarnya.

Ia mengaku membuat kesalahan besar yang seharusnya bisa dihindari. Namun keinginan untuk kembali ke Italia terlalu besar.

"Keinginan itu seharusnya kalah dengan hasrat untuk bertahan di Liga Primer, tapi itu tidak terjadi." ujarnya.

Selama semusim di bangku kepelatihan Chelsea, Sarri meraih 40 kemenangan, 11 hasil imbang, dan 12 kekalahan, mencetak 123 gol dan kebobolan 67 gol.

Dia kembali ke Italia untuk melatih Juventus, di mana dia kembali hanya bertahan satu musim setelah dipecat usai memenangkan gelar Serie A. Sekarang, Sarri mengaku tak ingin meninggalkan Italia ini karena khawatir akan kembali homesick.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement