Sabtu 08 Jun 2024 21:23 WIB

Guru Besar UPI Sebut, Ini Tantangan Pembelajaran Matematika Dimasa Depan

Keterampilan matematis dapat membuka pintu masa depan yang lebih baik.

Red: Arie Lukihardianti
Guru Besar UPI Bidang Ilmu Pendidikan Matematika, Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan, Prof Dr Ir Dedi Rohendi MT
Foto: Dok Republika
Guru Besar UPI Bidang Ilmu Pendidikan Matematika, Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan, Prof Dr Ir Dedi Rohendi MT

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG---Hadirnya Revolusi Industri 4.0 dan Society 5.0 mendorong meningkatnya integrasi teknologi di berbagai bidang. Salah satunya, menuntut sistem pendidikan dan sekolah harus mampu mengikuti perkembangan yang terjadi termasuk pelajaran matematika.

Menurut Guru Besar Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bidang Ilmu Pendidikan Matematika, Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan, Prof Dr Ir Dedi Rohendi MT,  nanti akan munculnya pekerjaan-pekerjaan baru yang memanfaatkan robot, smart computer, artificial intelligence, digital finance, internet of things, dan big data analytics serta bidang-bidang lainnya yang relevan. 

Baca Juga

"Perkembangan ini, memerlukan sumber daya manusia yang memiliki keterampilan dan kompetensi penguasaan teknologi secara efektif dan efisien," ujar Prof Dedi yang mengangkat tema Pembelajaran Matematika Berbasis Teknologi: Kontribusinya Pada Pendidikan Teknologi dan Kejuruan saat dikukuhkan menjadi guru besar belum lama ini.

Tantangan pembelajaran matematika ke depan, kata dia, ada dua jenis hambatan. Pertama hambatan terkait sumber daya seperti akses teknologi. Di antaranya, alat digital, perangkat lunak, internet, dan waktu untuk merencanakan dan mengajarkan materi pelajaran berbasis teknologi. Kedua, hambatan yang berasal dari pendidikan itu sendiri yang sulit untuk beradaptasi dengan perubahan teknologi.