Ahad 09 Jun 2024 08:35 WIB

Menjaga dan Melestarikan 'Atap Jawa Barat' Melalui Ciremai Festival 2024

Ciremai Fest merupakan wujud keinginan dalam mewariskan kelestarian alam.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Mas Alamil Huda
Gunung Ciremai
Foto: Wikimedia Commons
Gunung Ciremai

REPUBLIKA.CO.ID, KUNINGAN – Ciremai Festival, sebagai salah satu agenda dalam Calendar of Event 2024 yang digagas oleh Pemkab Kuningan, resmi dibuka, Sabtu (8/6/2024) sore. Bertempat di Open Space Gallery, Linggajati, acara itu dibuka oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Bambang Hendroyono.

Pembukaan acara itu diawali dengan pertunjukan Tari Buyung khas Cigugur, yang erat hubungannya dengan ungkapan “di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung”. Kegiatan pun semakin meriah dengan pertunjukan angklung diatonis kolosal.

Baca Juga

Penjabat Bupati Kuningan, Raden Iip Hidajat, mengatakan, Ciremai Fest merupakan wujud keinginan dalam mewariskan kelestarian alam kepada generasi mendatang.

‘’Gunung Ciremai adalah anugerah dari Tuhan Yang Maha Kuasa kepada Kuningan dan Jawa Barat. Atap tertinggi Jawa Barat ini telah memberikan manfaat luar biasa, tidak hanya bagi warga Kuningan, namun juga warga di kabupaten/kota lain,’’ ujar Iip.

Kadisparbud Jabar, Benny Bachtiar pun menyampaikan apresiasi luar biasa kepada Pemkab Kuningan. Pasalnya, dari 27 kabupaten/kota se-Jabar yang didorong untuk menggelar event dalam pengembangan pariwisata, baru Kabupaten Kuningan yang menggelar ajang kepariwisataan melalui Ciremai Festival.

‘’Ini sudah kedua kalinya. Kemarin digelar Festival Durian, sekarang Festival Ciremai. Saya hanya menyampaikan pesan dari sekda Jabar, bahwa ke depan, Kuningan harus punya event berskala Internasional. Dorong selalu tiga aspek ini, yaitu kuliner, kebudayaan, dan pariwisatanya,’’ tukas Benny.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal KLHK, Bambang Hendroyono, menyebutkan, keberadaan Ciremai sebagai menara air guna mencukupi kebutuhan hidup warga Ciayumajakuning telah berperan luar biasa. Upaya menyuarakan betapa pentingnya kelestarian Gunung Ciremai ini telah diwujudkan dalam Festival Ciremai.

‘’Dengan adanya Festival Ciremai, masyarakat kembali diingatkan tentang manfaat yang telah diberikan oleh Gunung Ciremai. Momentum ini menjadi sarana dalam menyuarakan betapa pentingnya tanggung jawab kita dalam merawat, meruwat dan merumat keasriannya,’’ ungkapnya.

Bambang pun berharap, keberadaan Gunung Ciremai bersama obyek wisata lainnya akan semakin menguatkan Kabupaten Kuningan dalam meningkatkan pendapatan ekonomi untuk masyarakat.

Dalam kesempatan yang sama, muatan lokal Gunung Ciremai juga secara resmi diluncurkan. Hal itu sebagai upaya memberikan pembelajaran kepada peserta didik dari berbagai jenjang pendidikan, dari tingkatan PAUD hingga Perguruan Tinggi untuk mendapatkan pemahaman dalam melestarikan alam melalui Gunung Ciremai.

Rangkaian Ciremai Festival 2024 telah berlangsung sejak 2 Juni 2024, dengan agenda pertama “Muncak Beu bersama Pj Bupati Kuningan”. Kegiatan dilanjutkan dengan Gerakan Sapu Gunung, yang melibatkan 250 aktivis lingkungan dari 12 kabupaten/kota dan luar negeri, pada 7-9 Juni 2024.

Pada Sabtu (8/6/2024) juga juga diisi oleh berbagai agenda menarik. Di antaranya, perlombaan push bike, pasar rakyat, pasar pasisian leuweung, art and culture performance yang berlangsung di Open Space Gallery. Di waktu yang sama, berlokasi di Dusun Palutungan Desa Cisantana Kecamatan Cigugur berlangsung penanaman pohon bertajuk Kuningan Go Green dan Kemah konservasi. N lilis sri handayani

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement