Ahad 09 Jun 2024 11:48 WIB

Aktivis Pro Palestina Bagikan Makanan Gratis di Depan McDonald’s, Serukan Boikot

Pembagian makanan gratis ini menjadi aksi damai menyuarakan Palestina.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Qommarria Rostanti
 Logo restoran cepat saji McDonald. Aktivis pro Palestina di Wina, Austria, membagikan makanan secara gratis kepada orang-orang di depan McDonald.
Foto: EPA-EFE/ANDY RAIN
Logo restoran cepat saji McDonald. Aktivis pro Palestina di Wina, Austria, membagikan makanan secara gratis kepada orang-orang di depan McDonald.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Aktivis pro Palestina di Wina, Austria, membagikan makanan secara gratis kepada orang-orang di depan McDonald's. Aksi ini dilakukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang seruan memboikot McDonald's karena mendanai genosida zionis di Gaza.

“Kami di sini untuk mengajak orang-orang untuk tidak membeli McDonald’s, karena McDonald’s telah memberikan makanan gratis kepada tentara Israel yang membunuh warga Palestina,” demikian kata salah seorang aktivis, dikutip dari video yang diunggah ulang akun @PalestineOnline di X pada Ahad (9/6/2024).

Baca Juga

Para aktivis juga berharap, pembagian makanan gratis ini menjadi salah satu bentuk aksi damai untuk bisa memerdekakan warga Palestina. Selain membagikan makanan gratis, mereka juga membagikan pamphlet untuk memberikan edukasi terkait penderitaan warga Palestina.

Free food untuk Free Palestina,” kata para aktivis.

Aksi boikot McDonald’s juga terjadi di Indonesia. Ada juga masyarakat Indonesia yang enggan membeli makanan atau minuman dari McDonalds’s. Dalam sebuah komentar di X, salah seorang warganet mengatakan dia termasuk yang melakukan boikot terhadap produk yang diduga terafiliasi Israel.

“Hampir dua tahun ini saya enggak pernah makan McDonald’s. Berat sih tapi lama-lama terbiasa juga,” kata akun @shining**.

Gerakan boikot terhadap makanan cepat saji asal AS tersebut telah menyebabkan kerugian yang signifikan. Penurunan penjualan McDonald’s terutama terjadi di Asia, Timur Tengah, dan beberapa bagian Eropa.

CEO McDonald's mengatakan bisnis waralaba McDonald's di wilayah Timur Tengah telah dirugikan oleh aksi boikot yang dilakukan sebagai protes atas dukungan perusahaan ini terhadap Israel dalam genosida di Gaza. Ia juga mengeklaim aksi boikot tidak seharusnya dilakukan karena setiap outlet dimiliki oleh orang-orang lokal setempat.

"Hal ini mengecewakan dan tidak berdasar. Di setiap negara tempat kami beroperasi, termasuk negara-negara Muslim, McDonald's dengan bangga diwakili oleh operator pemilik lokal yang bekerja tanpa lelah untuk melayani dan mendukung komunitas mereka sambil mempekerjakan ribuan warga negara mereka,” kata Kepala eksekutif McDonald’s Chris Kempczinski, dilansir News Arab.

Seperti diberitakan sebelumnya, McDonald’s menjadi sasaran boikot setelah foto dan video di media sosial menunjukkan toko waralabanya di Israel memberikan makanan gratis kepada tentara zionis setelah serangan 7 Oktober 2023. Gerakan Boikot, Divestasi dan Sanksi (BDS), sebuah kampanye akar rumput Palestina yang membuat daftar perusahaan mana saja yang harus diboikot, dan memasukkan McDonald's sebagai target boikot, dengan mengatakan bahwa jaringan restoran cepat saji tersebut mengambil keuntungan dari genosida rakyat Palestina.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement