Senin 10 Jun 2024 04:49 WIB
Laporan dari Makkah Arab Saudi

Tugas Berat Petugas Haji, Begini Penjelasannya

Kasatdalgas minta petugas haji sukseskan Armuzna dan gembirakan jamaah

Rep: Muhyiddin/ Red: Erdy Nasrul
Staf Khusus Menteri Agama RI Bidang Media, Komunikasi dan Pengembangan Teknologi Informasi, Wibowo Prasetyo
Foto: MCH 2024
Staf Khusus Menteri Agama RI Bidang Media, Komunikasi dan Pengembangan Teknologi Informasi, Wibowo Prasetyo

REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Kepala Satuan Pengendali Petugas (Kasatdalgas) Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, Wibowo Prasetyo meminta kepada petugas haji untuk menyukseskan pelaksanaan rangkaian ibadah puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna) yang akan dimulai pada 15 Juni 2024 mendatang. Menurut dia, petugas haji harus bisa menggembirakan jamaah haji dengan memberikan pelayanan terbaik. 

"Kita menginginkan sukses Armuzna. Jadi tujuannya adalah sukses armuzna dan cerita kegembiraan jamaah haji Indonesia," ujar Gus Bowo, sapaan akrabnya saat memberikan arahan di depan pasukan Dalgas di Kantor Daker Makkah, Ahad (9/6/2024). 

Baca Juga

Dia berharap, para petugas haji bisa memberikan dedikasi yang maksimal. Karena, menurut dia, sejatinya mereka diberangkatkan ke Tanah Suci untuk melayani para jamaah haji dan mewujudkan kepuasan jamaah haji Indonesia. 

"Mohon semangat kebersamaan dan soliditas terus dijaga. Tetap satu komando, satu barisan untuk menyuksesan puncak haji yang sebentar lagi akan tiba," ucap dia. 

Stafsus Menteri Agama ini menjelaskan, sampai saat ini konsolidasi masih terus dilakukan untuk memberikan layanan terbaik kepada jamaah di Armuzna. Pihaknya juga telah meminta nasihat kepada para kiai yang tergabung salam Mustasyar Dini. 

"Pekerjaan terberat kita adalah di puncak haji Armuzna. Dan ini membutuhkan konsentrasi, kecepatan, kecekatan, dan koordinasi semua lini, termasuk pengendali petugas yang akan mengarahkan, mengendalikan petugas bekerja sesuai dengan tugas masing-masing," kata dia.

Memurut dia, kondisi Armuzna tahun ini sangat berbeda dengan tahun lalu. Karena, untuk masuk ke sana, petugas maupun jamaah haji harus menggunakan Smart Card atau Nusuk. Selain itu, mobilisasi jamaah menuju Armuzna juga menggunakan konsep baru. 

"Ini untuk menghindari kemudharatan atau melindungi jamaah haji kita agar bisa melaksanakan puncak haji dengan nyaman, aman, dan tentu saja kembali ke Tanah Air dengan predikat mabrur," jelas Gus Bowo. 

Di Puncak Haji nanti, menurut dia, para petugas akan dikendalikan langsung oleh Komandan Pelaksanaan Puncak Haji, Kolonel Harun Arrasyid. Menurut dia, Kolonel Harun nantinya akan membagi tugas dan fungsi petugas haji di pos-pos yang ada di Armuzna. 

"Yang juga penting adalah kita menuju persiapan Armuzna dengan konsep Murur. Murur ini membutuhkan ketelitian dan kejelian dalam hal penataan," ujar Gus Bowo. 

Dia menambahkan, dalam memobilasasi jamaah dan petugas di Armuzna membutuhkan kecepatan dan ketepatan. Data jamaah haji yang akan murur (melintas) di Muzdalifah juga harus diperhatikan betul. 

"Ini datanya harus presisi, dan tentu saja harus dalam kategori yang dipersyaratkan, yaitu Lansia, risti, disabilitas serta para pendampingnya. Nanti harus betul-betul presisi. Karena, jumlah bus juga terbatas, sehingga ini harus memerlukan ketepatan dan kecepatan," ucap Gus Bowo. 

Dia pun yakin para petugas haji yang akan disiapkan di Armuzna nantinya bisa menunaikan tugasnya dengan baik. "Dan mudah-mudahan kita mendapatkan kekuatan agar bisa melaksanakan dan mengawal puncak haji dengan sebaik-baiknya," kata Gus Bowo.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement