REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pidato Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Muhamad Mardiono terkait kegagalan viral di berbagai kanal media sosial (medsos). Pidato tersebut disampaikan Mardiono di depan kader saat pembukaan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) PPP di Tangerang, Banten pada Kamis (6/6/2024).
Dalam video itu, Mardiono menolak disalahkan terkait kegagalan partai Ka'bah melaju ke Senayan. Menurut dia, kegagalan itu terkait dengan kader yang maju sebagai calon anggota legislatif (caleg), bukan dirinya.
Baca: Prabowo Jamu Mantan PM Turkiye Bahas Kerja Sama Pertahanan
"Loh saya bukan pelaku kok. Yang pelaku Bapak-Ibu sekalian. Yang berhasil kita semua. Yang gagal kita semua," ucap Mardiono yang mengenakan peci hitam dan jas hijau partai kala berpidato di atas mimbar dengan logo PPP dikutip Republika.co.id di Jakarta, Senin (10/6/2024).
PPP hampir dipastikan gagal ke Senayan lantaran perolehan suara Pileg 2024 di angka 3,87 persen atau sesuai penghitungan resmi KPU mengumpulkan 5.878.777 suara. Torehan itu di bawah ketentuan 4 persen parliamentary threshold.
Baca: Dari 10 Caleg Lolos ke Senayan dari Dapil Jatim I, Enam Orang Perempuan
"Saya nggak nyalon DPR RI. Saya nggak nyalon DPRD. Saya nggak nyalon bupati. Jadi kalau dibilang Mardiono gagal. Yang mana yang gagal?" kata mantan anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Joko Widodo (Jokowi) tersebut.
Sebelumnya, Sekjen DPP PPP Muhamad Arwani Thomafi menegaskan, Rapimnas PPP di Tanggerang, fokus memperkuat keorganisasian dan eksistensi partai pasca-Pemilu 2024. Rapimnas diadakan untuk merumuskan langkah strategis dalam menghadapi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024.
"PPP memiliki 80 kursi DPRD provinsi serta 800 kursi DPRD kabupaten/kota se-Indonesia berdasarkan hasil dari pemilu 2024. Termasuk 12 kursi DPR RI. Ini modal yang kuat untuk Pilkada 2024," ucap Arwani saat acara silaturahim PPP dengan bakal calon kepala daerah se-Kalteng di Kota Palangka Raya, Rabu (5/6/2024) malam WITA.
Mengenai status ketua umum PPP yang masih pelaksana tugas (Plt), Arwani memastikan, tidak akan dibahas dalam rapimnas. Sebab, dalam rapat harian, Mardiono menyampaikan bahwa pentingnya para kader menjaga komunikasi politik dan soliditas internal. Sehingga, kata Arwani, perbedaan yang muncul tetap diletakkan dalam ruang konstitusional partai.