Senin 10 Jun 2024 08:46 WIB

Heboh Petugas Keamanan Dipecat Gegara ‘Pukul Anjing’, Ini Ayat Alquran tentang Anjing

Ulama berbeda pendapat soal anjing.

Anjing pelacak bernama Fay berusia dua tahun yang dianiaya sekuriti Plaza Indonesia.
Foto: Republika.co.id
Anjing pelacak bernama Fay berusia dua tahun yang dianiaya sekuriti Plaza Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Media diramaikan dengan konten yang menampilkan seorang petugas keamanan terlihat memukul seekor anjing di sebuah pusat perbelanjaan ternama di Jakarta. Awalnya netizen mengira bahwa petugas keamanan tersebut menganiaya hewan tersebut.

Namun lambat laun, akhirnya diketahui, bahwa si petugas keamanan tidak menyakiti anjing. Dia mencegah anjing untuk melukai anak kucing. Pro kontra mengenai konten tersebut pun meramaikan dunia maya.

Baca Juga

Bagaimana dengan Alquran? Apakah ayat Alquran memosisikan anjing sebagai hewan hina? Berikut ulasannya.

Anjing dalam Alquran disebutkan dalam beberapa konteks. Salah satu yang paling dikenal adalah dalam kisah Ashabul Kahfi (Penghuni Gua) yang terdapat dalam Surah Al-Kahfi (Surah 18). Berikut adalah beberapa ayat yang menyebutkan anjing secara eksplisit.

Ayat Alquran yang Menyebutkan tentang Anjing

1. Sebagai binatang buruan, Al Maidah ayat 4

يَسْـَٔلُونَكَ مَاذَآ أُحِلَّ لَهُمْ ۖ قُلْ أُحِلَّ لَكُمُ ٱلطَّيِّبَٰتُ ۙ وَمَا عَلَّمْتُم مِّننَ ٱلْجَوَارِحِ مُكَلِّبِينَ تُعَلِّمُونَهُنَّ مِمَّا عَلَّمَكُمُ ٱللَّهُ ۖ فَكُلُوا۟ مِمَّآ أَمْسَكْنَ عَلَيْكُمْ وَٱٱذْكُرُوا۟ ٱسْمَ ٱللَّهِ عَلَيْهِ ۖ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ سَرِيعُ ٱلْحِسَابِ

yas`alụnaka māżā uḥilla lahum, qul uḥilla lakumuṭ-ṭayyibātu wa mā ‘allamtum minal-jawāriḥi mukallibīna tu’allimụnahunna mimmā ‘allamakumullāhu fa kulụ mimmā amsakna ‘alaikum ważkurusmallāhi ‘alaihi wattaqullāh, innallāha sarī’ul-ḥisāb

Mereka menanyakan kepadamu: “Apakah yang dihalalkan bagi mereka?”. Katakanlah: “Dihalalkan bagimu yang baik-baik dan (buruan yang ditangkap) oleh binatang buas (anjing) yang telah kamu ajar dengan melatih nya untuk berburu; kamu mengajarnya menurut apa yang telah diajarkan Allah kepadamu. Maka makanlah dari apa yang ditangkapnya untukmu, dan sebutlah nama Allah atas binatang buas itu (waktu melepaskannya). Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah amat cepat hisab-Nya.

Maksud ayat tersebut adalah sebagai berikut: 

Mereka menanyakan kepadamu wahai Nabi: “Apakah yang dihalalkan bagi mereka?”. Katakanlah: “Dihalalkan bagimu yang baik-baik untuk dirimu dan tidak diharamkan oleh syariat dan buruan yang ditangkap oleh binatang buas yang telah kamu latih untuk berburu; seperti burung elang atau rajawali, atau dari binatang buas seperti anjing. Yang kalian latih semua anggota tubuhnya cara untuk memburu dengan membunuh mangsa buruan tanpa memakannya lebih dari tiga kali. Dan kamu mengajarinya menurut adab berburu sebagaimana yang telah diajarkan Allah kepadamu. 

Maka makanlah dari apa yang ditangkapnya untukmu, dan bukan yang telah dimakan oleh hewan pemburu itu, jika kalian memakan yang telah dimakan itu maka itu tidak halal. Dan sebutlah nama Allah atas binatang buas itu waktu melepaskannya. Dan bertakwalah kepada Allah dengan senantiasa menjalankan perintah-Nya, sesungguhnya Allah amat cepat hisab-Nya pada hari kiamat jika telah dekat. Abu Rafi’ berkata: Rasul memerintahkanku untuk membunuh anjing, kemudian orang-orang berkata: wahai Rasul, apa yang dihalalkan untuk kami dari umat ini yang engkau perintahkan untuk membunuhnya? Maka turunlah ayat ini.

2. Perumpamaan cinta dunia Al Araf 176

وَلَوْ شِئْنَا لَرَفَعْنَٰهُ بِهَا وَلَٰكِنَّهُۥٓ أَخْلَدَ إِلَى ٱلْأَرْضِ وَٱتَّبَعَ هَوَىٰهُ ۚ فَمَثَلُهُۥ كَمَثَلِ ٱلْكَلْبِ إِن تَحْمِلْ عَلَيْهِ يَلْهَثْ أَوْ تَتْررُكْهُ يَلْهَث ۚ ذَّٰلِكَ مَثَلُ ٱلْقَوْمِ ٱلَّذِينَ كَذَّبُوا۟ بِـَٔايَٰتِنَا ۚ فَٱقْصُصِ ٱلْقَصَصَ لَعَلَّهُمْ يَتَفَكَّرُونَ

walau syi`nā larafa’nāhu bihā wa lākinnahū akhlada ilal-arḍi wattaba’a hawāh, fa maṡaluhụ kamaṡalil-kalb, in taḥmil ‘alaihi yal-haṡ au tatruk-hu yal-haṡ, żālika maṡalul-qaumillażīna każżabụ bi`āyātinā, faqṣuṣil-qaṣaṣa la’allahum yatafakkarụn

Kalau Kami menghendaki, sesungguhnya Kami tinggikan (derajat)nya dengan ayat-ayat itu, tetapi dia cenderung kepada dunia dan menurutkan hawa nafsunya yang rendah, maka perumpamaannya seperti anjing jika kamu menghalaunya diulurkannya lidahnya dan jika kamu membiarkannya dia mengulurkan lidahnya (juga). Demikian itulah perumpamaan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami. Maka ceritakanlah (kepada mereka) kisah-kisah itu agar mereka berfikir.

Anjing sebagai teman...Lihat halaman berikutnya >>>

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement