REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Kelompok perlawanan Palestina terus menghadapi pasukan penjajah Israel yang menyerang kota paling selatan Rafah selama 35 hari berturut-turut. Aksi gabungan berbagai faksi perlawanan terjadi di tengah perang di seluruh jalur Gaza yang telah mencapai hari ke-237 yang terus berlangsung, dilaporkan Al-Mayadeen, Senin (10/6/2024) dan dikutip Republika di Jakarta.
Pada Ahad, beberapa faksi perlawanan Palestina mengumumkan operasi melawan pasukan penjajah Israel di beberapa sektor wilayah yang terkepung. Pejuang bersenjata Hamas, Brigade Izzuddin al-Qassam menjadi aktor utama dalam melakukan operasi tersebut.
Unit mortir Brigade Al-Qassam menembakkan mortir kaliber besar ke arah pasukan penjajah yang ditempatkan di daerah Tell al-Sultan di Rafah selatan. Sementara itu, pasukan sniper menembak seorang tentara Israel yang berada di daerah terdekat.
Al-Qassam juga melakukan operasi gabungan dengan Brigade al-Quds Jihad Islam Palestina (PIJ). Kedua faksi bersenjata ini menembakkan salvo peluru artileri roket ke pangkalan militer Sufa, yang terletak di sebelah timur Rafah. Akibat penyerangan tersebut, sirene peringatan dibunyikan di pemukiman sekitar pukul 14.50 (waktu setempat) pada Ahad sore.
Pejuang Al-Qassam juga menargetkan helikopter serang Apache Israel di atas Rafah dengan rudal bazoka yang diluncurkan dari bahu. Selain itu, unit mortir al-Qassam menyerang pasukan Israel yang bergerak maju di sekitar Rumah Sakit Kuwait di Rafah, dengan peluru kaliber besar.
Unit mortir dari Brigade Perlawanan Nasional Front Demokratik untuk Pembebasan Palestina (DFLP) juga menyerang pasukan Israel di dekat bundaran al-Awda di Rafah. Sementara itu, unit mortir dari Brigade al-Quds menembakkan sejumlah besar peluru ke pasukan pendudukan Israel yang ditempatkan di Tal Zaarab pada Ahad pagi.
Sayap militer PIJ juga menembakkan mortir 60 mm ke sekelompok pasukan pendudukan Israel yang ditempatkan di tenggara kota Rafah. Kelompok ini menembakkan roket 107 mm dan rentetan mortir ke lokasi militer Karem Abu Salem, yang telah digunakan oleh pasukan pendudukan sebagai basis logistik dan komando serangan di Rafah.
Lebih jauh ke utara, Brigade Martir al-Aqsa menembak seorang tentara Israel yang ditempatkan di Poros Netzarim, yang memisahkan Jalur Gaza utara dari wilayah lainnya.
Kelompok ini juga meluncurkan rentetan mortir dan roket 107 mm terhadap pasukan pendudukan yang terletak di poros strategis. Terakhir, pejuang Brigade al-Mujahidin juga berpartisipasi dalam serangan terhadap pasukan pendudukan di Netzarim, meluncurkan salvo roket terkonsentrasi ke pasukan di wilayah tersebut.