Senin 10 Jun 2024 15:02 WIB

Pegi Jalani Tes Psikologi, Kuasa Hukum : Harusnya Aep Dites Biar Tahu Bohong atau Tidak

Tes psikologi kemungkinan untuk melihat konsistensi pernyataan Pegi.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Arie Lukihardianti
Sugianti Iriani kuasa hukum keluarga Pegi Setiawan keberatan tes psikologi yang dilakukan kepada Pegi Setiawan. Ia mendampingi ibu Pegi Kartini ke Polda Jabar, Sabtu (8/6/2024).
Foto: Dok Republika
Sugianti Iriani kuasa hukum keluarga Pegi Setiawan keberatan tes psikologi yang dilakukan kepada Pegi Setiawan. Ia mendampingi ibu Pegi Kartini ke Polda Jabar, Sabtu (8/6/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON ----Pegi Setiawan, yang telah ditetapkan sebagai tersangka oleh Polda Jabar dalam pembunuhan Vina dan Muhammad Rizky atau Eky di Cirebon pada 2016 silam, telah menjalani tes Psikologi di Mapolda Jawa Barat. Tes itu dilaksanakan pada Sabtu (8/6/2024) dan Ahad (9/6/2024) kemarin.

Salah satu kuasa hukum Pegi Setiawan, Sugianti Iriani mengatakan, hasil dari tes psikologi terhadap kliennya itu baru akan keluar dua pekan mendatang. Dia pun meminta agar Polda Jabar mengumumkan hasil tes Psikologi itu secara transparan.

Baca Juga

‘’Kemarin dari Psikolog hasilnya akan keluar 14 hari setelah tes, kita pun akan menunggu hasil tes tersebut,’’ ujar perempuan yang akrab disapa Yanti itu, Senin (10/6/2024).

Yanti mengatakan, alasan Polda Jabar melaksanakan tes Psikologi kepada Pegi Setiawan itu untuk kepentingan penyidikan kasus pembunuhan Vina dan Eky. Hal tersebut sebagai bentuk kehati-hatian Polda Jabar dalam menentukan pelaku yang sesungguhnya dalam kasus itu.

‘’Salah satu tim Psikologi mengatakan ini merupakan kehati-hatian dari Polda dalam menentukan terduga yang bersalah dalam perkara pembunuhan Vina dan Eky,’’ kata Yanti.

Menurut Yanti, sejak awal Pegi Setiawan sudah menyatakan bukan pelaku pembunuhan Vina dan Eky. Pegi pun mengatakan sedang berada di Bandung saat peristiwa itu terjadi di Cirebon pada 27 Agustus 2016. Pernyataan itupun disampaikan oleh kliennya secara konsisten. Karena itu, dia menilai tes psikologi itu juga kemungkinan untuk melihat konsistensi pernyataan Pegi.

‘’Menurut saya kemungkinan karena Pegi dari awal konsisten bahwa dia bukan pembunuhnya, sehingga dilakukan tes psikologi ini. Untuk meyakinkan bahwa Pegi ini benar-benar mengatakan yang sesungguhnya atau tidak,’’ katanya.

Yanti menjelaskan, dalam tes psikologi itu, Pegi diberikan pertanyaan seputar kehidupan dan masa kecilnya. Selain itu, kliennya juga diperlihatkan gambar-gambar dan penyusunan puzzle. ‘’Kami berharap setelah tes psikologi ini Pegi bisa bebas karena dari awal Pegi sudah konsisten menyatakan bahwa dia bukan pelakunya,’’ kata Yanti.

Yanti menambahkan, tak hanya kepada Pegi, pihaknya juga berharap agar tes psikologi juga dilakukan terhadap Aep. Pasalnya, kesaksian Aep dinilai meragukan soal kejadian pembunuhan Vina dan Eky. ‘’Aep harus dites psikologi biar tahu dia berbohong atau tidak,’’ kata Yanti. 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement