Selasa 11 Jun 2024 00:54 WIB

Cuaca Ekstrem Saat Puncak Haji dan Kerja Keras Petugas Kesehatan Haji

Petugas kesehatan haji tingkatkan layanan jelang Armuzna.

Jamaah haji Indonesia di Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah.
Foto: Republika/Fuji E Permana
Jamaah haji Indonesia di Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah.

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), mengatakan para petugas haji terutama tim kesehatan meningkatkan layanan kepada jamaah menjelang pelaksanaan puncak ibadah haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna).

"Informasi dari para petugas, tim kesehatan rutin memberikan layanan kesehatan dengan sistem door to door kepada jamaah, terutama jamaah lanjut usia (lansia)," kata Kepala Seksi Pelaksana Haji dan Umrah (PHU) Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Mataram H Kasmi di Mataram, Senin.

Baca Juga

Selain itu, lanjutnya, petugas kesehatan juga rutin memberikan informasi dan imbauan kepada jamaah serta memberikan vitamin untuk meningkatkan daya tahan tubuh jamaah, guna menjaga kesehatan jamaah agar dapat melaksanakan puncak ibadah haji yakni wukuf di Arafah dan mabit di Muzdalifah dan Mina.

"Biasanya pada waktu Armuzna inilah cuaca bisa mencapai 48-49 derajat Celsius, sehingga jamaah harus menyiapkan diri secara maksimal untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan," katanya.

Oleh karena itulah jamaah saat ini sedang melakukan berbagai persiapan untuk melaksanakan puncak ibadah haji yang akan berlangsung pada 8-12 Zulhijah 1445 Hijriah/2024.

Sementara informasi dari para petugas haji, kata dia, sebanyak 679 calon haji asal Kota Mataram saat ini dalam kondisi sehat, termasuk jamaah lansia dan jamaah yang menggunakan kursi roda.

"Jamaah dijadwalkan berangkat menuju Arafah pada tanggal 8 Zulhijah 1445 Hijrah atau pada Sabtu (15/6)," katanya.

Kasmi menambahkan total calon haji Kota Mataram tahun 2024 sebanyak 669 orang dan ditambah 10 petugas sehingga menjadi 679 jamaah.

Dari 669 calon haji itu, tercatat 183 laki-lak dan 210 perempuan. Selain itu, tercatat 144 lansia, 282 masuk kategori resiko tinggi (resti) atau 73 persen, dan 103 orang (27 persen) non-risti.

Jamaah calon haji asal Kota Mataram terbagi menjadi dua kloter yakni Kloter 1 Embarkasi Lombok sebanyak 393 orang dan Kloter 7 Embarkasi Lombok sebanyak 286 orang.  

Saat puncak haji tiba

 

Lihat halaman berikutnya >>>

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement