Senin 10 Jun 2024 16:01 WIB

Boeing Tertarik Dukung Industri Dirgantara Indonesia

Menurut Zaid, Boeing siap membantu dan mendukung pertumbuhan industri dirgantara RI.

Rep: Antara/Erik PP/ Red: Erik Purnama Putra
Country Managing Director Boeing Indonesia, Zaid Alami dan Director Global Supply Chain Boeing, Craig Abler di Jakarta, Senin (10/6/2024).
Foto: Republika.co.id
Country Managing Director Boeing Indonesia, Zaid Alami dan Director Global Supply Chain Boeing, Craig Abler di Jakarta, Senin (10/6/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Produsen pesawat asal Amerika Serikat (AS), Boeing tertarik untuk bermitra dengan pemerintah dan para pemangku kepentingan di Indonesia terkait visi Indonesia Emas 2045. Pabrikan yang memiliki kantor pusat di Arlington County, Virginia ini juga siap membantu dan mendukung industri dirgantara Indonesia.

"Kami sangat tertarik untuk bermitra dengan pemerintah Indonesia terkait visi Indonesia Emas 2045," kata Country Managing Director Boeing Indonesia, Zaid Alami di Jakarta, Senin (10/6/2024).

Baca: Mayor Pnb Ferry Rachman Rengkuh 3.000 Jam Terbang F16 Fighting Falcon

Menurut Zaid, saat ini, Boeing bekerja sama tidak hanya dengan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), namun juga dengan sejumlah kementerian dan pejabat pemerintah serta regulator dan perusahaan di Indonesia. Hal itu dikarenakan untuk mencapai visi Indonesia Emas 2045.

Hal itu diperlukan tidak hanya bekerja sama dengan pemerintah tetapi juga  mencakup aspek rantai pasok, customer, bandara, dan bermitra dengan perguruan tinggi. "Kita perlu melihat ekosistem penerbangan secara keseluruhan, dan itu komitmen kami," kata Zaid.

Menurut Zaid, Boeing siap membantu dan mendukung pertumbuhan industri dirgantara di Indonesia secara holistik. "Kami ingin memastikan bahwa kami siap membantu dan mendukung pertumbuhan industri dirgantara di Indonesia secara holistik, bukan hanya dengan satu elemen, dan itu merupakan peranan kami dalam membantu visi Indonesia 2045," ujarnya.

Baca: Dubes Sebut Kontrak RI Beli Sukhoi Su-35 Belum Dibatalkan

International Air Transport Association (IATA) memproyeksikan Indonesia akan menjadi pasar penerbangan komersial terbesar keempat di dunia. "Boeing ingin mewujudkan hal tersebut, dan untuk mencapai hal itu tidak bisa bergantung pada satu elemen atau aspek saja," kata Zaid.

Dia menambahkan, tujuan berfokus secara holistik tersebut untuk mengeksplorasi dan memahami peluang-peluang bagi Boeing untuk bermitra, peluang untuk berkolaborasi, dan membantu dalam rangka mencapai pertumbuhan industri penerbangan Indonesia

"Jadi apakah itu pelatihan, edukasi Sains, Teknologi, Teknik, dan Matematika (STEM), bermitra dengan para customer kami mengenai efisiensi, terkait capacity building, keberlanjutan, semuanya merupakan bagian dari visi kami dan kami sangat tertarik untuk bekerja sama serta melanjutkan kemitraan dengan Indonesia untuk 75 tahun ke depan," kata Zaid.

Director Global Supply Chain Boeing, Craig Abler menjelaskan, ada empat pemasok suku cadang dari Indonesia berpartisipasi dalam rantai pasokan industri pesawat Boeing. "Mereka sudah masuk dalam mata rantai pasokan. Para pemasok Indonesia tsebut telah berpartisipasi dalam rantai pasok global," ujar Craig.

Menurut dia, Boeing bermitra dengan empat penyuplai Indonesia dalam rantai pasoknya. Keempat pemasok dari Indonesia untuk Boeing saat ini antara lain PT Dirgantara Indonesia, Pudak Scientific, Collins Aerospace Indonesia, dan Jabil Circuit Indonesia.

Keempat pemasok Indonesia tersebut memiliki kapabilitas yang telah memenuhi standar industri penerbangan dan menyuplai ke dalam sistem produksi Boeing.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement