Selasa 11 Jun 2024 07:59 WIB

Viral Video Remaja Putri Berseloroh Makan Tulang dan Darah Anak Palestina

RS Martir Al-Aqsa kewalahan menyediakan perawatan medis bagi korban serangan Israel.

Tangkapan layar bercandaan makan darah dan tulang anak Palestina.
Foto: Twitter Tangkapan Layar
Tangkapan layar bercandaan makan darah dan tulang anak Palestina.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Viral sejumlah anak remaja di media sosial membuat video yang dianggap tidak berempati terhadap kondisi bangsa palestina. 

Dalam cuplikan itu, keempat remaja tampak sedang makan di sebuah restoran cepat saji. Kemudian seorang remaja wanita berambut sebahu memakan ayam hingga bersih sampai tulangnya. 

Baca Juga

Seorang rekannya sambil menatap kamera lalu bilang, 'Makan tulang anak Palestina." 

Selanjutnya temannya yang lain sambil menyocolkan ayam ke sambal mengatakan, "Darah anak Palestina." 

Mereka pun bersoloroh dan tertawa.  Kemudian ada yang menunjukkan sebuah daging. "Itu daging anak Palestina."

"Ini bukan saus, darah anak Palestina," kata wanita lainnya.

Video ini menuai banyak komentar dari netizen.  "Kayanya mereka terlalu lama hidup enak dan berkecukupan dlm segala hal , gak pernah ngerasaain hidup saat perang , makan ajah yg enak2 gitu .. anak2 di palestina boro2 makan yg ginian tempat untuk pulang ajah gak ada . kematian dan penderitaan orang di jadiin bahan joke sungguh," tulis seorang netizen. 

Sebuah cuplikan pesan yang diduga milik seorang remaja putri itu menyatakan meminta maaf. 'berhubung uda di take down .. ya gue mau say sorry, krn itu hal sensitive yg seharusnya gak dibikin bcandaan dan salahnya gue pke ngepost sgla+cepat percaya sm org." 

RS Gaza kewalahan

Sementara itu Rumah Sakit Martir Al-Aqsa kewalahan menyediakan perawatan medis bagi para korban serangan mematikan Israel di kamp pengungsian Nuseirat di Jalur Gaza tengah, dengan ratusan pasien menunggu bantuan.

Setidaknya 274 orang tewas dan hampir 700 lainnya menderita luka saat terjadi pengeboman Israel di kamp itu pada Sabtu. Demikian menurut otoritas kesehatan setempat.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement