Selasa 11 Jun 2024 10:23 WIB

Kompolnas Ungkap Sebab Lain yang Buat Briptu FN Bakar Suami, tak Hanya Judi Online

Pemeriksaan Briptu FN diharapkan menyertakan ahli kejiwaan ataupun psikolog.

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Mas Alamil Huda
Briptu RDW saat dirawat di RSUD Wahidin Sudiro Husodo, Kota Mojokerto, Ahad (9/6/2024) dinyatakan meninggal dunia karena menderita luka bakar parah.
Foto:

Pengamat kepolisian dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Bambang Rukminto mengatakan, Polri harus memperkuat pembinaan mental bagi anggotanya untuk mencegah pelanggaran hukum dan kasus kematian sia-sia. Hal itu merespons polwan membakar suaminya yang seorang polisi akibat judi online.

Bambang menilai, sejumlah kasus menonjol anggota Polri, seperti bunuh diri dan main judi online, hingga polwan membakar suami yang juga anggota Polri, menjadi contoh terkait lemahnya pembinaan mental anggota Polri. "Secara kelembagaan memang nyaris tidak ada lembaga pengaduan yang independen terkait problematika anggota," katanya di Jakarta, Selasa (11/6/2024).

Menurut Bambang, kasus polwan bakar suami di Mojokerto menjadi catatan kritis duntuk mendorong institusi Polri mengambil langkah pencegahan. Tujuannya agar kejadian serupa tidak terulang lagi ke depannya.

Terlebih motif polwan bakar suaminya karena terjebak judi daring. Indikasi itu bukan pertama kalinya, beberapa kasus kematian sia-sia anggota Polri juga karena terjebak judi daring. Kemudian, polisi itu terjerat pinjaman daring. "Kasus-kasus bunuh diri yang terjadi indikasinya juga terkait itu," kata Bambang.