REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pihak SMPN 216 Jakarta memberikan klarifikasi terkait viralnya video sekumpulan remaja yang makan di restoran cepat saji sambil mengolok-olok anak Palestina. Pihak SMPN 216 membenarkan ada siswinya yang terlibat video tersebut, namun wajahnya tidak masuk ke dalam frame video.
“Yang memvideokan dan memposting serta pemilik akun instastory tersebut merupakan salah satu peserta didik kelas 9 SMPN 216 Jakarta. Namun 4 orang yang berada di video tersebut bukanlah peserta didik di SMPN 26 Jakarta,” demikian kata pihak sekolah dalam sebuah pernyataan yang diunggah di akun Instagram @smpn_216.
Setelah mendalami perihal video yang sudah beredar, pihak sekolah mengaku sangat menyayangkan dan mengecam perilaku dalam video tersebut. Dalam pernyataan klarifikasi tersebut, disampaikan bahwa pihak sekolah selalu mengajarkan dan menjunjung tinggi sikap toleransi.
Pihak sekolah pun telah memanggil yang bersangkutan beserta orang tuanya perihal video ini. “Kami dari pihak sekolah sudah memanggil yang bersangkutan beserta orang tuanya dan mendesak yang bersangkutan untuk membuat klarifikasi dan permintaan maaf kepada semua pihak yang merasa dirugikan atas perbuatan yang dilakukan,” kata sekolah dalam keterangan tertulisnya dikutip pada Selasa (11/6/2024).
Menurut pihak sekolah, kejadian tersebut berada di luar jam sekolah. Tepatnya terjadi pada Ahad siang (9/6/2024), setelah para remaja tersebut pulang dari tempat ibadah dan makan siang di restoran cepat saji.
BACA JUGA: 'Darah dan Tulang', Begini Kekejaman Israel Terhadap Anak-Anak Palestina Menurut PBB
Unggahan SMPN 216 tersebut dibanjiri komentar warganet. Saat berita ini ditulis, ada lebih dari 10 ribu komentar. Banyak dari warganet merasa kesal dan berharap pihak sekolah memberikan sanksi yang tegas kepada para remaja tersebut.
“Cuma klarifikasi dan minta maaf? Wah enak sekali ya, tanpa sanksi apapun?” demikian komentar akun @naje**.
“Konten tersebut sangat fatal, isu yang sangat sensitif saat ini. Kalau cuma klarifikasi doang mana bisa jera! Tetap saja yang videoin murid Anda, dan dia juga ikut ketawa. Saya sedih melihat anak Palestina dibombardir zionis, ini malah ketawa. Jadi tolong beri mereka efek jera,” kata akun @aji**.
“Kalau gak dikeluarin, fix enggak ada kemanusiaannya juga dari pihak sekolah,” komentar akun @ang**.
Menangis dan ketakutan...lanjutkan membaca>>