Selasa 11 Jun 2024 14:17 WIB

Pemerintah Mulai Tawarkan SBR013, Kupon Paling Kecil 6,45 Persen

Surat utang tersebut ditawarkan dengan jangka waktu dua tahun dan empat tahun.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Ahmad Fikri Noor
Ilustrasi penawaran Surat Berharga Negara (SBN).
Foto: Dok Republika
Ilustrasi penawaran Surat Berharga Negara (SBN).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Investasi obligasi dapat menjadi pilihan menarik untuk menghasilkan keuntungan finansial yang stabil. Pada Senin (10/6/2024), pemerintah kembali menawarkan instrumen surat berharga negara (SBR) berupa Savings Bond Ritel seri SBR013. Adapun surat utang tersebut ditawarkan jangka waktu dua tahun dan empat tahun dengan tingkat kupon atau bunga mengambang.

Direktur Surat Utang Negara Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (DJPPR Kemenkeu) Deni Ridwan mengatakan, SBR013 memasuki masa penawaran mulai 10 Juni hingga 4 Juli 2024. Masyarakat atau investor dapat memesan SBR013T2 mulai dari Rp 1 juta hingga Rp 5 miliar, sedangkan SBR013T4 dapat dipesan mulai dari Rp 1 juta hingga Rp 10 miliar. Baik kupon SBR013T2 maupun SBR013T4 keduanya bersifat mengambang dengan tingkat kupon minimal SBR013T2 sebesar 6,45 persen per tahun dibayar bulanan dan SBR013T4 sebesar 6,60 persen per tahun dibayar bulanan.

Baca Juga

"Jadi ini menarik bagi investor yang mau hedging atas fluktuasi suku bunga di market. Karena ketika BI menaikan suku bunga acuan insturmen seperti saham, obligasi, reksa dana itu bisa terkoreksi, SBR ini malah meningkat jadi ini menjadi hedging mechanisme," ujar Deni.

Melalui SBR013, pemerintah memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk berinvestasi sekaligus berpartisipasi langsung dalam pembangunan nasional. Dana yang dihimpun melalui SBR dialokasikan untuk pembiayaan APBN mendukung proyek-proyek vital seperti infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan yang berkontribusi pada peningkatan kualitas hidup dan pembangunan ekonomi berkelanjutan di Indonesia.