REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), Buya Anwar Abbas mengaku tidak habis pikir mengapa para pengkhianat bangsa seperti koruptor dan mafia di era reformasi lebih menggila. "Kalau di zaman Orde Baru kata Mahfud MD praktik korupsi boleh dikatakan dalam tanda kutip hanya ada di lembaga eksekutif saja, tapi sekarang sudah merebak ke lembaga legislatif dan yudikatif," kata Buya Anwar kepada Republika, Selasa (11/6/2024).
Pernyataan Buya Anwar terkait dengan masuknya Indonesia dalam jajaran lima besar negara terkorup di kelompok ASEAN pada 2023 berdasarkan laporan Transparency International (TI).
Buya Anwar menegaskan, masalah korupsi ini benar-benar sudah sangat memprihatinkan semua pihak. Dia pun teringat kata-kata begawan ekonomi Indonesia, almarhum Prof. Dr. Sumitro Djojohadikusumo yang mengatakan ada 30 persen dana APBN yang bocor.
"Coba saja bayangkan jika kita sebagai bangsa bisa menutup kebocoran tersebut berarti kita untuk saat sekarang ini bisa menyelamatkan dana APBN sekitar Rp 1.000 Triliun," ujar Buya Anwar.