Selasa 11 Jun 2024 18:15 WIB

Kalla Group Kembangkan Bisnis Hijau

Kalla juga menggunakan sumber energi dari PLTA untuk mengoperasionalkan smelter.

Red: Satria K Yudha
Jajaran direksi dan manajemen Kalla menyampaikan perkembangan bisnis dan inisiatif ESG perusahaan, di Jakarta, Selasa (11/6/2024).
Foto: Satria/Republika
Jajaran direksi dan manajemen Kalla menyampaikan perkembangan bisnis dan inisiatif ESG perusahaan, di Jakarta, Selasa (11/6/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Kalla Group memperkuat portofolio bisnis mereka dengan mengembangkan green business atau bisnis hijau. Kalla menggencarkan pembangunan pembangkit listrik tenaga air (PLTA) hingga mengembangkan ekosistem kendaraan listrik.

Kepala Divisi Manajemen Strategis Kalla, Muhammad Sobirin, mengatakan ada empat hal yang sedang dipacu perusahaan untuk mengembangkan bisnis hijau. Di bidang energi baru dan terbarukan, Kalla menjadi independent power producer (IPP) untuk PLTA.

Kalla menargetkan pembangunan delapan PLTA dengan potensi kapasitas mencapai 2.060 MW. Salah satu PLTA, yaitu PLTA Poso Peaker di Poso, Sulawesi Tengah, sudah beroperasi dengan kapasitas 515 MW.

“Dengan potensi kapasitas PLTA sebesar 2.060 MW, maka berpotensi untuk mengurangi emisi karbon sebanyak 16.7 juta ton,” kata Sobirin dalam kegiatan “Kalla Business Update & ESG Initiatives” di Jakarta, Selasa (11/6/2024).