REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL — Penyembelihan hewan kurban di Kabupaten Bantul tidak hanya dilakukan di rumah pemotongan hewan (RPH). Namun, titik-titik penyembelihan di masjid maupun oleh warga diperkirakan akan lebih banyak.
Untuk itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul menekankan agar pemotongan hewan kurban sesuai syariat dan standar higienis. Sosialisasi hingga bimbingan teknis tata cara pemotongan hewan kurban pun sudah dilakukan, termasuk kepada para takmir masjid di Bantul.
“Kami berpesan kepada para panitia penyembelihan hewan kurban agar membuat jugangan (lubang pembuangan) untuk membuang limbah pemotongan, menggunakan air mengalir untuk mencuci jeroan, jangan mencampur jeroan dengan daging” kata Kepala DKPP Kabupaten Bantul, Joko Waluyo belum lama ini.
Joko menekankan agar panitia penyembelihan hewan untuk melakukan berbagai prosedur penyembelihan dengan baik. Hal ini juga dalam rangka agar penyembelihan hewan sesuai dengan tuntutan agama dan kaidah kesehatan, serta kesejahteraan hewan.
Joko juga menekankan agar panitia penyembelihan kurban meminimalisasi sampah saat penyembelihan dilakukan. “Untuk mendukung Bantul Bersih Sampah, mari kita gunakan besek atau daun sebagai wadah daging kurban,” ucap Joko.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Pemkab Bantul, Fenty Yusdayati mengatakan bahwa bimbingan teknis yang dilakukan terkait penyembelihan hewan ini merupakan salah satu upaya meningkatkan kewaspadaan. Termasuk pencegahan dan pengendalian penyakit hewan menular strategis dan zoonosis kepada masyarakat menjelang Idul Adha.
“Saya harapkan para petugas pelaksana pemotongan hewan kurban ini akan mengetahui tata cara penyembelihan dan pengolahan daging hewan kurban agar aman untuk dikonsumsi, dan sesuai syariat,” kata Fenty.
Juga selalu memperhatikan aspek kesehatan, kebersihan, higienitas, baik sebelum maupun sesudah penyembelihan,” lanjutnya.