Rabu 12 Jun 2024 04:35 WIB

Sering Dikira Sama, Ternyata Ini Perbedaan Gejala GERD dan Tukak Lambung

GERD membuat orang bersendawa, rasa mengganjal tenggorokan dan sulit tidur

Beda maag dan GERD.
Foto: Republika
Beda maag dan GERD.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebagian orang mengira penyakit GERD atau Gastroesophageal Reflux Disease dan tukak lambung merupakan penyakit yang sama. Tapi ternyata, kedua penyakit tersebut tidaklah sama apabila ditelisik lebih dalam lagi. Ada sejumlah hal yang dapat dilakukan untuk menanganinya.

"Gejala yang umum terjadi akibat GERD selain heartburn, dapat dilihat jika seseorang sering bersendawa, keluhan terasa ada semacam rasa mengganjal di tenggorokan atau kesulitan menelan, dan gangguan tidur akibat gejala tersebut," ucap Konsultan Gastroenterologi-Hepatologi RS Siloam Kebon Jeruk dr Hasan Maulahela dalam siaran pers, Selasa (11/6/2024).

Dokter spesialis penyakit dalam itu menyampaikan, GERD biasanya terjadi setelah makan atau berbaring. Kondisi pun dapat memburuk dengan faktor pemicu seperti makan makanan pedas, makanan berlemak, minum alcohol, atau merokok.

"Sementara itu, tukak lambung biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri atau penggunaan jangka panjang obat seperti ibuprofen atau aspirin," kata dia.

Gejala yang umum terjadi akibat tukak lambung meliputi nyeri abdomen bagian atas yang dapat terasa seperti perut kembung atau terbakar, mual, muntah, kehilangan nafsu makan, dan perdarahan gastrointestinal yang menyebabkan tinja berwarna hitam atau terdapat darah dalam ketika seseorang muntah.

"Meskipun ada beberapa gejala umum yang serupa antara GERD dan tukak lambung, namun ada beberapa perbedaan yang harus diwaspadai. Perbedaan utamanya adalah pada lokasi keluhan dan penyebabnya," kata dia.

Dia menjelaskan, apabila GERD umumnya menyebabkan keluhan di dada dan terjadi karena naiknya isi lambung ke kerongkongan, maka tukak lambung biasanya menyebabkan nyeri abdomen bagian atas akibat luka pada lambung atau usus dua belas jari.

Penanganan Pasien GERD dan Tukak Lambung

Tindakan penanganan untuk GERD dan tukak lambung dapat bervariasi, tergantung pada penyebab serta tingkat keparahan kondisi sang pasien. Ada beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mengurangi atau meminimalisir agar GERD dan tukak lambung tidak bertambah parah.

Pertama, kata Hasan, dengan mengatur pola makan. Bisa dengan makan dalam porsi lebih kecil dan lebih sering, hindari makanan pedas, berlemak, atau asam, serta hindari makan sekurang-kurangnya 3 jam sebelum tidur.

Kedua, hindari faktor pemicu, yakni dengan mengurangi konsumsi alkohol, kafein, dan merokok. Ketiga, dengan obat-obatan. Meskipun GERD dapat hilang sementara dengan menggunakan obat pereda nyeri, namun tetap perlu memperhatikan aturan minum agar tetap sesuai resep dan petunjuk dokter.

"Untuk GERD, umumnya orang bisa mengontrol gejalanya melalui perubahan gaya hidup dan pengobatan. Namun, dalam beberapa kasus GERD membutuhkan perawatan jangka panjang," jelas dia.

Tukak lambung dapat sembuh sepenuhnya dengan pengobatan sesuai petunjuk dari dokter, terutama pada kasus yang disebabkan oleh infeksi helicobacter pylori. Namun, hasil pengobatan dapat bervariasi tergantung pada berbagai faktor termasuk kepatuhan pasien terhadap pengobatan dan penyebab utama tukak lambung.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement