Pertumbuhan diproyeksikan akan semakin melemah, menjadi 4,1 persen pada 2025, 0,2 poin persentase lebih rendah dari perkiraan pada Januari terutama karena prospek investasi yang lebih lemah, dan 4 persen pada tahun 2026, karena potensi pertumbuhan terbebani oleh melambatnya produktivitas, melemahnya investasi, dan meningkatnya hambatan demografis.
Di kawasan Asia-Pasifik kecuali China, menyusul pertumbuhan di bawah rata-rata pada tahun lalu, aktivitas diperkirakan meningkat hingga 4,6 persen pada 2024. Pertumbuhan akan didukung oleh peningkatan perdagangan barang global yang akan menguntungkan ekspor dan aktivitas industri, mengimbangi dampak lemahnya pertumbuhan di China.
Percepatan aktivitas diperkirakan akan mencapai tingkat tertinggi di beberapa negara yang paling berorientasi ekspor, termasuk Thailand dan Vietnam.
Pemulihan pariwisata global dari pandemi ini hampir selesai, namun berlanjut di Asia Timur dan Pasifik dimana pembukaan kembali pariwisata sempat tertunda di beberapa negara, terutama di China.