Rabu 12 Jun 2024 15:28 WIB

Prabowo Siap Bantu Palestina, AWG Minta Prabowo Tuntut Biden Jangan Biayai Genosida

Indonesia siap mengupayakan bantuan untuk rakyat Palestina.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Muhammad Hafil
Menhan Prabowo Subianto bersama Baznas dan TNI AL mengirimkan 60 ton bantuan kemanusiaan untuk rakyat Palestina di Gaza. Kamis (18/1/2024).
Foto: Dok. Baznas
Menhan Prabowo Subianto bersama Baznas dan TNI AL mengirimkan 60 ton bantuan kemanusiaan untuk rakyat Palestina di Gaza. Kamis (18/1/2024).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Presidium Aqsa Working Group (AWG) Anshorullah mengapresiasi statement Prabowo Subianto di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) di Amman ibukota Yordania kemarin, khususnya tentang peningkatan bantuan kemanusiaan untuk Gaza, Palestina. Itu adalah salah satu bentuk penguatan dukungan kepada bangsa Palestina. 

Sebelumnya, presiden terpilih sekaligus Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo menyatakan, Indonesia siap mengupayakan bantuan untuk rakyat Palestina yang tengah menghadapi bencana kemanusiaan di  Gaza. Salah satu upaya yang akan akan dilakukan adalah dengan meningkatkan kontribusi kepada Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA).

Baca Juga

"Kami akan meningkatkan kontribusi kami secara signifikan kepada UNRWA dan bantuan kemanusiaan lainnya," kata Prabowo dalam acara KTT Call for Action: Urgent Humanitarian Response for Gaza di Amman, Yordania, Selasa (11/6/2024).

Anshorullah mengatakan, tetapi dukungan Prabowo terhadap proposal Joe Biden tidak tepat. Karena pemerintah Amerika Serikat (AS) seperti biasa hanya berpihak pada kepentingan Zionis Israel. 

"Saat proposal itu diajukan, AS secara gelap mata tetap mendukung genosida Zionis Israel terhadap rakyat Palestina. Termasuk pembantaian di kamp pengungsian Nuseirat, Deir Balah Gaza," ujar Anshorullah.

Anshorullah mengatakan, AS menyediakan dermaga darurat di Gaza untuk keperluan serangan Zionis Israel di Nuseirat. Bahkan ada indikasi pasukan elit AS terlibat di operasi itu. Akibatnya lebih dari 200 warga Gaza syahid, mayoritas anak-anak dan perempuan. 

Anshorullah menegaskan, seharusnya Prabowo juga menuntut pemerintah AS di bawah kepemimpinan Biden untuk berhenti memfasilitasi dan membiayai genosida Zionis Israel di Gaza. Apa gunanya proposal gencatan senjata AS, tapi terus membiayai Zionis Israel menjajah Palestina.

"Saya berharap pemerintahan Prabowo setidaknya sama kerasnya dengan Jokowi bersama Menteri Luar Negeri Retno Marsudi yang amat keras sikapnya pada Zionis Israel, bahkan harusnya lebih kuat lagi," ujar Anshorullah.

Presidium Aqsa Working Group (AWG) ini juga berharap Prabowo kuat melawan berbagai upaya penetrasi dan normalisasi Zionis Israel ke Indonesia melalui tangan AS dan sekutunya.

Sebelumnya, diberitakan bahwa Prabowo mengatakan Indonesia juga bersedia mengevakuasi 1.000 pasien untuk dirawat di rumah sakit Indonesia. Pasien itu akan akan dikembalikan setelah pulih dan situasi di Gaza kembali normal. Indonesia juga siap menyediakan perawatan pascatrauma dan pendidikan bagi anak-anak Gaza. Para anak-anak itu dinilai dapat dikembalikan saat situasi kembali stabil.

"Kami juga bersedia mengevakuasi anak-anak dan anak yatim piatu untuk diberikan perawatan pascatrauma dan sekolah, dan untuk kembali ke Gaza ketika situasi menjadi normal," kata Prabowo.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement