Laporan jurnalis Republika, Karta Raharja Ucu, di Makkah, Arab Saudi
MAKKAH -- Jamaah haji Indonesia akan menempati 73 maktab yang terdiri dari puluhan tenda. Total yang ditempati jamaah haji Indonesia adalah 1.169 tenda.
Kepala Satuan Operasional Armuzna Harun Ar Rasyid menjelaskan, masing-masing maktab akan ditempatkan satu petugas sebagai koordinator. Tenda tersebut dilengkapi berbagai fasilitas, seperti kasur, air conditioner (AC), dan arus listrik.
"Persiapan masih berlangsung dan, yang jelas, kelihatannya sudah mau selesai," kata Harun Ar Rasyid saat ditemui di Makkah, Arab Saudi, Rabu (12/6/2024).
Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi akan ditempakan di Arafah Muzdalifah dan Mina (Armuzna). Nantinya, petugas yang berjaga di Arafah tidak hanya berasal dari Daerah Kerja (Daker) Madinah. Mereka juga akan dibantu petugas dari Daker Bandara, Daker Makkah dan Satuan Tugas Jamarot.
Dalam pelaksanaan ibadah haji tahun ini, empat satuan tugas (satgas) telah dibentuk. Mereka adalah Satgas Arafah yang diisi petugas Daker Madinah. Satgas Muzdalifah terdiri atas petugas Daker Bandara. Sementara itu, Satgas Mina berasal dari petugas Daker Mekkah, sedangkan Satgas Jamarot dari petugas tambahan.
"Ada empat satgas yang saat ini kita bentuk, (yakni) Satgas Arafah, Muzdalifah, Mina, dan juga ada satu tambahan, yaitu Satgas Jamarat," kata Harun menjelaskan.
Di Muzdalifah, satgas akan melakukan koordinasi untuk pelayanan pengawasan di Maktab. Mereka akan bergerak ke sana pada tanggal 9 Dzulhijjah 1445 H sore atau Sabtu (15/6/2024) usai pelaksanaan wukuf di Arafah.
Petugas sektor di maktab akan bertanggung jawab terhadap penempatan, kedatangan, dan keberangkatan. Mereka pun memberikan pelayanan yang saksama kepada jamaah lansia.
"Sektor Muzdalifah 1-14 melaksanakan tugas koordinasi pengawasan jamaah," kata Harun.
Sementara itu di Mina, satgas dari Daker Makkah akan melakukan koordinasi persiapan pelaksanaan Satgas Mina di Misi Haji, Pos Pengawasan Maktab, Pos Mina, serta rute jamarat. Mereka akan diberangkatkan dari Arafah usai wukuf pada tanggal 9 Dzulhijjah sore.
Saat ini, pemerintah Arab Saudi masih terus melakukan pembenahan untuk memberikan pelayanan terbaik bagi seluruh jamaah haji. Harapannya, adanya pembatasan yang dilakukan pihak Kerajaan, tidak menyurutkan layanan. Dengan demikian, para tamu Allah akan tetap merasa nyaman saat beribadah dalam musim haji ini. Terlebih lagi, kini hanya jamaah dengan visa haji dan tasreh yang bisa memasuki kawasan Armuzna.
"Oleh karena itu mudah-mudahan dengan adanya pembelakuan ini, kita berharap bisa lebih nyaman bagi jemaah kita untuk melaksanakan ibadah hajinya," ujar Harun.