Kamis 13 Jun 2024 06:40 WIB

Stok Ternak untuk Tradisi Meugang Idul Adha di Aceh Capai 52.032 Ekor

Idul Adha merupakan momentum memperbanyak berbagi.

Ilustrasi daging hewan kurban untuk tradisi meugang di Aceh.
Foto: ANTARA FOTO / Irwansyah Putra
Ilustrasi daging hewan kurban untuk tradisi meugang di Aceh.

REPUBLIKA.CO.ID,  BANDA ACEH -- Dinas Peternakan (Disnak) Aceh mencatat persediaan ternak untuk pelaksanaan tradisi meugang Hari Raya Idul Adha 1445 hijriah di Aceh mencapai 52.032 ekor yang terdiri atas sapi, kerbau, kambing hingga domba.

"Persediaan ternak untuk meugang Idul Adha yang tercatat 52.032 ekor terdiri atas 31.921 ekor sapi/kerbau, kambing 15.685 ekor dan domba sebanyak 4.426 ekor," kata Kepala Disnak Aceh Zalsufran di Banda Aceh, Rabu.

Baca Juga

Sebanyak 52.032 ternak untuk tradisi meugang tersebut terbagi atas sapi jantan sebanyak 17.783 ekor, sapi betina tidak produktif 2.210 ekor, sapi betina produktif dua ekor, dan sapi Australia 587 ekor.

Kemudian, untuk kerbau jantan sebanyak 8.242 ekor, kerbau betina tidak produktif 3.082 ekor, kerbau betina produktif 15 ekor. Sedangkan untuk persediaan kambing mencapai 15.685 ekor dan domba 4.426 skor.

"Persediaan ternak untuk tradisi meugang Idul Adha tersebut merupakan hasil pendataan dari 23 kabupaten/kota se-Aceh," ujarnya.

Zalsufran menyampaikan untuk proses pemotongan hewan untuk tradisi meugang diharapkan dilakukan di rumah potong hewan (RPH) yang tersedia di setiap kabupaten/kota sehingga mendapatkan pengawasan.

"Diharapkan pemotongan di RPH masing-masing atau tempat yang ditetapkan agar bisa diawasi dengan baik," katanya.

Selain itu, lanjut dia, semua ternak untuk meugang juga bakal diperiksa kesehatannya sebelum dipotong dan nantinya diberikan surat keterangan kesehatan hewan, hingga layak konsumsi.

"Akan dilakukan pemeriksaan dan pengawasan oleh dokter hewan dengan mengeluarkan surat keterangan kesehatan hewan," demikian Zalsufran. Meugang merupakan tradisi masyarakat Aceh menjelang Ramadhan maupun Idul Fitri dan Idul Adha. Dalam tradisi tersebut, masyarakat membeli dan mengonsumsi daging sapi kerbau, maupun kambing lebih banyak dari hari biasanya. Tradisi tersebut sudah dilakukan sejak masa kesultanan, terutama Sultan Iskandar Muda.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement