Kamis 13 Jun 2024 13:57 WIB

Akankah Darah Palestina Nodai Emas Olimpiade? Seruan Boikot Israel Menguat di Paris

Komite Olimpiade dituduh menerapkan standar ganda.

Orang-orang berkumpul di gelanggang Olimpiade di Balai Kota di Paris, Senin, 25 Juli 2022.
Foto: AP/Lewis Joly
Orang-orang berkumpul di gelanggang Olimpiade di Balai Kota di Paris, Senin, 25 Juli 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Sebuah petisi yang menyerukan agar Israel dilarang mengikuti Olimpiade Paris karena genosidanya di Gaza telah mencapai lebih dari 370 ribu tanda tangan.

Kelompok kampanye global Avaaz meluncurkan petisi online yang menyerukan Komite Olimpiade Internasional (IOC) melarang Israel mengikuti pertandingan tersebut sampai pemerintah Israel menghentikan serangannya terhadap warga sipil tak berdosa di Gaza.

Baca Juga

Setidaknya 37.164 orang syahid dalam serangan tanpa pandang bulu Israel di Jalur Gaza, dan lebih dari 84.000 orang terluka. Petisi pada Selasa ini telah mengumpulkan 379.821 tanda tangan dari seluruh dunia.

Petisi bertujuan mencapai setengah juta tanda tangan pada tanggal 12 Juni, ketika pertemuan Dewan Eksekutif IOC berlangsung di Lausanne, Swiss di mana diskusi akan berkisar seputar Olimpiade mendatang.

"Ketika dunia berkumpul untuk menyambut Olimpiade, kita memiliki kesempatan untuk mengirimkan pesan bahwa pembunuhan massal warga sipil tidak akan ditoleransi oleh komunitas global. Tekanan meningkat untuk rencana yang akan membuat atlet Israel berkompetisi, hanya saja tidak di bawah bendera Israel," kata Avaaz, dikutip dari The New Arab, Selasa (11/6/2024).

Baca halaman selanjutnya...

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement