Kamis 13 Jun 2024 14:34 WIB

SOGO Lirik Makassar dan Semarang untuk Ekspansi Gerai

Kondisi ekonomi Indonesia yang sedang stagnan tak menyurutkan rencana ekspansi.

Direktur SOGO Indonesia Handaka Santosa
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Direktur SOGO Indonesia Handaka Santosa

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Department Store SOGO yang sudah memiliki tujuh gerai di Indonesia berkeinginan untuk melebarkan sayap. Direktur SOGO Indonesia Handaka Santosa mengatakan SOGO memiliki keinginan untuk ekspansi di daerah tempat gerainya belum ada.

"Lagi mencari tempat lokasi cocok. Misalnya di Makassar atau Semarang. Tempat yang saat ini SOGO belum ada," katanya, Rabu (12/6/2024) malam.

Baca Juga

Selain di Jakarta, SOGO memiliki gerai di Tangerang, Bandung, Surabaya, Medan, Denpasar hingga Samarinda. Handaka mengatakan, pemilihan Makassar dan Semarang masih dalam tahap survei. Pihaknya masih mencari lokasi dan pengembang yang tepat.

 

Kondisi ekonomi Indonesia yang sedang stagnan diakui Handaka belum menyurutkan rencana ekspansi. Alasannya, ia melihat pendapatan per kapita tetap naik.

"Pertumbuhan ekonomi negara kita komponennya lebih dari 50 persen adalah konsumsi rumah tangga. Jadi retailnya sangat penting. Kalau ada penurunan di retail tentunya GDP growth akan turun," terang Handaka.

Upaya ekspansi karena itu dilihatnya pula sebagai aksi yang sejalan dengan komitmen perusahaan untuk mendukung ekonomi bangsa. Langkah tersebut namun diakuinya tidak mudah.

Handaka mengakui kondisi ekonomi menyebabkan target penjualan SOGO hingga tengah tahun mengalami koreksi. "Sedikit ada koreksi. Belum bisa mencapai yang kita targetkan," katanya.

Handaka namun tetap optimistis target tersebut akan tercapai. Apalagi, katanya, kalau pemerintah mau serius mengambil langkah menghambat produk selundupan atau impor ilegal membanjiri pasar.

"Masyarakat ini suka salah, ya. Yang diributkan produk impor. Padahal yang paling berbahaya itu produk impor ilegal atau selundupan. Jangan samakan itu impor dengan impor ilegal," kata dia menjelaskan.

Produk impor ilegal masuk ke Indonesia tanpa berkontribusi sedikitpun bagi pendapat negara. Alias tidak membayar bea masuk, tidak membayar PPN dan PPh produk impor.

"Tiga unsur itu, yang besarnya merupakan 40 persen lebih (komponen harga) yang merugikan negara," ujar pria yang juga menjabat direktur di PT MAP.

Sementara itu Handaka mengatakan SOGO terus berstrategi agar target tahun ini bisa tercapai. Pertama, katanya, SOGO mengusahakan menyediakan produk yang dibutuhkan dan sesuai permintaan konsumen.

"Kadang peritel gagal karena mereka sediakan barang yang seleranya mengikuti toko. Bukan selera konsumen," katanya.

Strategi kedua adalah upaya memberikan pelayanan yang terbaik. Menurutnya, produk yang bagus tanpa dibarengi pelayanan yang prima akan sulit bertahan. Terakhir adalah terus mengembangkan penjualan produk secara daring.

Departement Store SOGO memiliki komitmen untuk menjual produk lokal selain impor. Dukungan terhadap produk daerah, diwujudkan pula melalui dukungan terhadap kegiatan Putri Otonomi Daerah yang digagas oleh Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi).

Tadi malam 15 finalis Putri Otonomi Daerah berkunjung ke SOGO. Direktur Eksekutif Apkasi Sarman Simanjorang mengatakan kontes Putri Otonomi Daerah diadakan untuk menggali talenta putri daerah kabupaten.

Katanya, selama ini putri dari kabupaten sering dipandang sebelah mata. "Yang diutamakan selalu level provinsi saja," katanya.

SOGO sudah berdiri 34 tahun lamanya di Indonesia. Department store yang dioperasikan oleh PT Panen Lestari Indonesia ini merupakan anak usaha PT Mitra Adiperkasa Indonesia (MAP) Tbk.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement