REPUBLIKA.CO.ID, MEKKAH -- Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas mengungkapkan masih sekitar 26.022 jamaah atau 12 persen dari total kuota 213.320 jamaah reguler yang belum mendapatkan smart card dari pihak Masyariq, Selasa (11/6/2024). Padahal, smart card adalah syarat untuk jamaah haji bisa masuk ke Arafah Mina dan Muzdalifa (Armuzna). Karena itu, Menag mendesak Masyariq untuk segera mengeluarkan smart card jamaah haji Indonesia paling lambat Kamis (13/6/2024) pagi Waktu Arab Saudi (WAS).
"Smart card adalah skema yang pertama kali diterapkan pihak Arab Saudi. Sampai hari ini (Selasa, 11 Juni 2024), ada 12 persen atau 26.022 jemaah yang belum terima," ujar Menag saat rapat dengar pendapat dengan Tim Pengawas Haji yang merupakan anggota dewan di Hotel Wihdah Khoir, Jarwal, Makkah, Rabu (12/6/2024).
Menteri yang akrab disapa Gus Men itu menyatakan, pihaknya tidak akan tinggal diam agar seluruh jamaah haji Indonesia harus memasuki Arafah untuk melakukan wukuf. "Kami mengejar terus pihak Masyariq, dan mereka berjanji akan memberikan maksimal smart card besok pagi," ucap Menag.
Gus Men menjelaskan saat naik bus menuju Arafah dari hotel wajib menunjukkan smart card. "Jadi nanti di-scan smart card-nya. Hanya yang punya smart card yang boleh naik bus," katanya.