REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelatih basket Putri Pelatda Pra PON DKI Abrizalt Hasiholan dengan ciri khasnya yang berapi-api selalu mengingatkan Deweel Gosal, Jesslyn Angelique, Abby Poedjakesuma dan para pemain lainnya jika keluar dari skema latihan yang telah dirancang bersama dua asistennya Andi Okta, Nina Yunita, dalam masa persiapan PON XXI Aceh-Sumut 2024 nanti.
Menurut Jali, panggilan akrab kesehariannya, kendala persiapan tim basket Putri DKI saat ini adalah kurangnya ujicoba dan masih ada beberapa pemainnya yang belum bisa berlatih bersama lagi. Namun pelatih yang juga masih menukangi tim bola basket Putri Universitas Esa Unggul Jakarta tersebut sedikit lega, pasalnya pada bulan Juli nanti tim Pra PON DKI akan mengikuti turnamen Beavers Cup yang rencananya akan digelar tanggal 20-27 di GOR Grogol, Jakarta Barat. Baginya event tersebut sangat penting sebagai modal berharga untuk mengukur kompetensi timnya sebelum berlaga di Aceh tempat diselenggarakannya pertandingan Pekan Olahraga Nasional cabang basket pada September mendatang.
"Tim ini sudah berlatih dan berjuang keras untuk mewujudkan mimpi meraih medali Emas. Selama Januari - April kami masuk persiapan umum dengan latihan rutin tiga kali dalam seminggu. Masuk bulan Mei sudah dalam persiapan khusus. Bulan Juli mendatang rencananya kita akan try out di mini turnamen Beavers Cup yang diikuti oleh empat tim yakni Pelatda Pra PON DKI, Pra PON Bali, Surabaya Fever, Siglap Singapore," kata dia, dikutip pada Kamis (13/6/2024).
"Memang dalam perjalanan waktu, beberapa pemain belum bisa berlatih bersama lagi seperti Maxine dan Clara yang masih berada di Amerika, kemudian Kiera juga tengah bergabung di timnas U-18. Tapi saya yakin sekembalinya mereka, tim ini akan semakin solid lagi. Yang jelas saya sangat bersyukur dengan adanya turnamen Beavers, disana kami bisa menilai sampai sejauh mana perkembangan tim Pra PON DKI baik secara permainan tim maupun progres individu setiap pemainnya," kata Jali menambahkan.
Selama masa persiapan, Jali menegaskan kepada skuadnya agar tetap fokus selama sisa 3 bulan kedepan. Minimnya uji coba dengan tim basket putri yang sepadan ia sulap dengan melakukan program latih tanding secara rutin pada setiap hari Jumat dengan tim basket putra kelompok umur atau dengan tim kampus yang ada di Jakarta. Dengan intensitas ujicoba tersebut Jali berharap para pemainnya bisa merasakan game yang ketat dan keras.
"Saya selalu mengingatkan dan berpesan kepada para pemain, kita harus ambil medali emas yang di PON sebelumnya di ambil Jatim. Kami optimis bisa bawa pulang emas ke tim DKI setelah puasa lama sejak tahun 2004. Semoga pemain dapat tampil maksimal dan jauh dari cedera dan pastinya tentu seizin Tuhan, karena tugas kita hanya berlatih dan semuanya saya serahkan sama Tuhan dan sesuai rancangan dan kehendakNya," lanjutnya lagi.
Menghadapi tim pesaing pada PON nanti Jali mengaku akan lebih fokus pada persiapan timnya, walau ia juga telah mengamati tim lainnya. Beberapa kekurangan pun terus dikejar, mulai dari strategi pola pemain, meningkatkan daya tahan fisik, termasuk juga mental para pemainnya.
"Saya sih lebih menekankan fokus pada persiapan tim saya saja. Pasti kita juga mengamati perkembangan lawan, sebaliknya mereka juga mengamati kami. Cuma lebih baik kami concern memperbaiki apa yang kurang , kemudian bagaimana menyatukan visi bermain dilapangan dengan tujuan yang sama termasuk meredam ego masing-masing pemain. Semuanya nanti terlihat di Turnamen Beavers pada bulan Juli mendatang dan akan menjadi bahan evaluasi kami yang sangat penting untuk menentukan komposisi pemain sebelum berlaga di PON Aceh-Sumut 2024. Saya berharap Beavers turnamen akan terealisasi, syukur-syukur setelah itu kami bisa try out sekali lagi untuk mematangkan chemistry para pemain," kata Jali yang juga pernah menjadi asisten pelatih tim Pelita Jaya Jakarta sekaligus membawa Juara dikancah IBL pada tahun 2017 silam.